Beijing (ANTARA News) - Presiden China Xi Jinping menyampaikan pernyataan duka cita terhadap para korban bencana tsunami di sekitar Selat Sunda.
Ucapan tersebut disampaikannya melalui pesan tertulis kepada Presiden Joko Widodo, Senin, demikian dilaporkan media resmi setempat.
Dalam pesannya tersebut, Presiden Xi mengaku terkejut atas berita bencana tsunami di Selat Sunda yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan rumah warga serta fasilitas umum lainnya.
Atas nama pemerintah dan rakyat China serta atas nama pribadi, Xi menyampaikan pesan duka cita kepada Presiden Jokowi dan anggota keluarga korban, baik meninggal maupun luka-luka, termasuk warga masyarakat yang terdampak bencana tersebut.
Indonesia merupakan negara tetangga yang baik sehingga menurut Xi, rakyat China sangat merasakan penderitaan rakyat Indonesia yang tertimpa bencana.
Presiden Xi sangat percaya bahwa pemerintahan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dan seluruh rakyat Indonesia mampu mengatasi dampak bencana tersebut.
Bencana tsunami yang diawali dari letusan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda pada Sabtu (22/12) telah menyebabkan 281 orang tewas dan 1.016 lainnya luka-luka, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Beberapa hari sebelumnya, salah satu perusahaan China telah menandatangani kontrak pembiayaan proyek pembangunan sarana pariwisata di Tanjung Lesung, Banten, senilai 1 miliar dolar AS, yang juga terkena bencana itu.
Sebelumnya, Presiden Xi juga menyampaikan pesan duka cita atas jatuhnya pesawat Lion Air nomor penerbangan JT610 di dekat pantai di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober 2018.
Xi juga menyampaikan pesan duka cita kepada korban bencana tsunami di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018.
Baca juga: Hutama Karya kirim alat berat evakuasi korban tsunami
Baca juga: Kenangan yang tersisa dari bencana Palu-Donggala
Presiden China berbela sungkawa bagi korban tsunami Selat Sunda
24 Desember 2018 19:14 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Presiden China Xi Jinping (kanan). (ANTARA Foto)
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: