Nelayan di Bandarlampung sementara tidak melaut
24 Desember 2018 09:46 WIB
Kawasan pinggir pantai yang mengalami kerusakan akibat bencana Tsunami di Pantai Tanjung Lesung, Banten, Jawa Barat, Minggu (23/12/2018). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.
Bandarlampung, (ANTARA News) - Para nelayan di Bandarlampung, Provinsi Lampung pascatsunami melanda Selat Sunda termasuk di pesisir Lampung, sementara memilih tidak melaut untuk menangkap ikan karena masih khawatir terjadi tsunami.
Kasim, salah satu nelayan di Gudang Lelang, Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras, Bandarlampung, Senin, mengatakan para nelayan setempat tidak ada yang melaut dikarenakan masih khawatir informasi akan terjadi tsunami.
Ia juga menyebutkan bahwa selain karena isu tsunami itu, sebagian dari istri dan anak mereka juga masih di tempat pengungsian, sehingga pikiran mereka terbagi dua antara melaut atau menjaga keluarga.
"Sebenarnya cuaca sudah baik dan kami sudah siap melaut, namun keluarga masih belum pulang dari tempat pengungsian," ujarnya.
Kasim juga mengatakan bahwa ada dua kapal nelayan yang melaut hingga kini belum kembali. Namun setelah dihubungi, kondisinya aman di lautan karena sempat bersandar di pulau terdekat.
Untuk mengisi waktu, para nelayan Gudang Lelang yang tidak melaut itu memilih melakukan aktivitas menjahit jaring dogol (jaring ikan besar).
Sakim, salah satu nelayan di Gudang Lelang juga mengaku tidak melaut dikarenakan masih was-was.
"Kemungkinan Rabu (26/12) kami akan melaut melihat kondisi terlebih dahulu, sekiranya sudah cukup aman baru kami berangkat," katanya.
Baca juga: BMKG minta warga waspadai hoaks terkait bencana
Kasim, salah satu nelayan di Gudang Lelang, Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras, Bandarlampung, Senin, mengatakan para nelayan setempat tidak ada yang melaut dikarenakan masih khawatir informasi akan terjadi tsunami.
Ia juga menyebutkan bahwa selain karena isu tsunami itu, sebagian dari istri dan anak mereka juga masih di tempat pengungsian, sehingga pikiran mereka terbagi dua antara melaut atau menjaga keluarga.
"Sebenarnya cuaca sudah baik dan kami sudah siap melaut, namun keluarga masih belum pulang dari tempat pengungsian," ujarnya.
Kasim juga mengatakan bahwa ada dua kapal nelayan yang melaut hingga kini belum kembali. Namun setelah dihubungi, kondisinya aman di lautan karena sempat bersandar di pulau terdekat.
Untuk mengisi waktu, para nelayan Gudang Lelang yang tidak melaut itu memilih melakukan aktivitas menjahit jaring dogol (jaring ikan besar).
Sakim, salah satu nelayan di Gudang Lelang juga mengaku tidak melaut dikarenakan masih was-was.
"Kemungkinan Rabu (26/12) kami akan melaut melihat kondisi terlebih dahulu, sekiranya sudah cukup aman baru kami berangkat," katanya.
Baca juga: BMKG minta warga waspadai hoaks terkait bencana
Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018
Tags: