Puan sampaikan belasungkawa terkait bencana tsunami Selat Sunda
23 Desember 2018 16:52 WIB
Suasana pasca tsunami di kawasan Banten, Minggu (23/12). Peristiwa tsunami yang terjadi Sabtu (22/12/2018) pada pukul 21.27 WIB itu mengakibatkan sejumlah kerusakan dan korban jiwa. ANTARA FOTO/ Dian Triyuli Handoko/Adm/hp.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyampaikan belasungkawa atas terjadinya bencana tsunami Selat Sunda dan berdampak pada beberapa daerah di sekitarnya.
“Saya turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah tsunami dan gelombang tinggi di pantai barat Provinsi Banten. Semoga seluruh keluarga dan masyarakat yang terdampak bencana senantiasa diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini," ucap Menko Puan setibanya di Indonesia usai kunjungan kerja ke Riyadh Arab Saudi.
Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu, saat ini pemerintah baik di pusat dan daerah telah menerjunkan tim terpadu yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BNPB, BPBD, Basarnas, Tagana Kemensos, Kemenkes, dan lainnya untuk mengambil langkah cepat penyelamatan, penanganan dan evakuasi korban secara efektif.
Puan mengimbau agar masyarakat tetap tenang namun terus waspada dan untuk sementara menghindar dari area-area pantai.
Selain itu juga agar memantau perkembangan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dan pihak terkait yang berwenang terkait dengan musibah tsunami dan gelombang tinggi di Banten, Lampung dan sekitarnya.
“Kepada seluruh masyarakat, mari kita bersama memanjatkan doa kepada Allah SWT agar para korban musibah beserta keluarganya diberi kekuatan dan keikhlasan dalam menghadapi musibah ini serta kita semua dijauhkan dari berbagai mara bahaya," kata Puan.
Tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda hingga pukul 13.00 WIB, Minggu, sudah menelan 168 korban jiwa.
Selain itu ada 745 orang luka-luka, 30 orang hilang, 556 unit rumah rusak, sembilan hotel rusak berat, 60 warung rusak, dan 350 perahu rusak serta puluhan kendaraan roda dua dan roda empat rusak.
Tsunami Selat Sunda terjadi pada Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.27 WIB. Tsunami diduga terjadi akibat longsoran bawah laut yang disebabkan erupsi Gunung Anak Krakatau.
Baca juga: Tsunami Selat Sunda ditengarai dipicu longsor bawah laut
Baca juga: 168 meninggal akibat tsunami Selat Sunda
Baca juga: Kemenkes kerahkan tenaga kesehatan tanggap bencana tsunami Selat Sunda
“Saya turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah tsunami dan gelombang tinggi di pantai barat Provinsi Banten. Semoga seluruh keluarga dan masyarakat yang terdampak bencana senantiasa diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini," ucap Menko Puan setibanya di Indonesia usai kunjungan kerja ke Riyadh Arab Saudi.
Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu, saat ini pemerintah baik di pusat dan daerah telah menerjunkan tim terpadu yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BNPB, BPBD, Basarnas, Tagana Kemensos, Kemenkes, dan lainnya untuk mengambil langkah cepat penyelamatan, penanganan dan evakuasi korban secara efektif.
Puan mengimbau agar masyarakat tetap tenang namun terus waspada dan untuk sementara menghindar dari area-area pantai.
Selain itu juga agar memantau perkembangan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dan pihak terkait yang berwenang terkait dengan musibah tsunami dan gelombang tinggi di Banten, Lampung dan sekitarnya.
“Kepada seluruh masyarakat, mari kita bersama memanjatkan doa kepada Allah SWT agar para korban musibah beserta keluarganya diberi kekuatan dan keikhlasan dalam menghadapi musibah ini serta kita semua dijauhkan dari berbagai mara bahaya," kata Puan.
Tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda hingga pukul 13.00 WIB, Minggu, sudah menelan 168 korban jiwa.
Selain itu ada 745 orang luka-luka, 30 orang hilang, 556 unit rumah rusak, sembilan hotel rusak berat, 60 warung rusak, dan 350 perahu rusak serta puluhan kendaraan roda dua dan roda empat rusak.
Tsunami Selat Sunda terjadi pada Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.27 WIB. Tsunami diduga terjadi akibat longsoran bawah laut yang disebabkan erupsi Gunung Anak Krakatau.
Baca juga: Tsunami Selat Sunda ditengarai dipicu longsor bawah laut
Baca juga: 168 meninggal akibat tsunami Selat Sunda
Baca juga: Kemenkes kerahkan tenaga kesehatan tanggap bencana tsunami Selat Sunda
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018
Tags: