Serang (ANTARA News) - Data sementara meninggal akibat Tsunami Selat Sunda di kawasan Anyer dan Cinangka mencapai 14 orang, kata petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Dafa M Ikbal.

"Data sementara 14 orang meninggal dan 27 orang lainnya luka-luka. Saat ini petugas dari tim BPBD Kabupaten Serang Sedang melakukan evakuasi warga dan wisatawan di sekitar lokasi," katanya ketika dikonfirmasi, Minggu.

Menurut dia, saat ini masih dilakukan pendataan korban di Anyer dan Cinangka yang merupakan lokasi terdampak paling parah di Kabupaten Serang.

Petugas, kata dia, sudah melakukan evakuasi warga setempat dan para wisatawam ketempat yang cukup aman yakni di Posko Aju, tepatnya di Puskesmas Cinangka.

Dafa mengatakan, korban jiwa akibat gelombang tinggi tersebut belum bisa dipatikan karena masih dalam pendataan.

"Saat ini kami belum bisa memastikan jumlah korban karena masih dalam pendataan petugas, yang pasti kami masih fokus melakukan evakuasi warga dan para pengunjung pantai," katanya.

Untuk korban akibat bencana itu, baik meninggal maupun luka, menurut dia, saat ini sedang dikoordinasikan dengan pihak terkait, seperti Polres Cilegon dan Polres Serang.

Ia juga mengimbau, agar warga Anyer dan sekitarnya agar tetap tenang dan tidak panik. Kondisi Anyer saat ini aman, namun tetap harus waspada.

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetap tenang dan waspada, tidak boleh menyebarkan berita atau informasi yang tidak benar atau hoaks karena akan mengakibatkan kekhawatiran dan ketakutan di masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Tim ACT turun ke sejumlah titik lokasi tsunami
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan gelombang tinggi hingga 25 Desember
Baca juga: Sistem peringatan dini BMKG hanya pantau tsunami akibat gempa