Tsunami rusak puluhan rumah dan kapal di Sukaraja Lampung
23 Desember 2018 11:57 WIB
Catatan alat pencatat gelombang laut atau Tide Gauge BMKG yang merekam kondisi gelombang tsunami pada Sabtu malam (22/12/2018) di kawasan Selat Sunda. (ANTARA/Bayu Prasetyo)
Bandarlampung (ANTARA News) - Puluhan rumah dan kapal nelayan yang berada di pinggir bibir Pantai Sukaraja, Telukbetung, Bandarlampung rusak akibat diterjang gelombang tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12) malam pukul 21.30 WIB.
"Tiang-tiang rumah panggung dan kapal nelayan rusak akibat dihantam ombak sejak semalam," kata Juroh, seorang warga sekitar menjelaskan di Bandarlampung, Lampung, Minggu.
Akibat kejadian semalam, beberapa warga sekitar yang rumahnya mengalami kerusakan belum bisa ditempati kembali lantaran dalam kondisi miring karena beberapa tiang penyangga patah dihantam ombak.
"Sampai saat ini belum ada yang pulang ke rumah karena rumahnya miring akibat tiang-tiang hancur," terangnya.
Dia menambahkan, akibat kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. "Untuk korban jiwa tidak ada," kata dia.
Tsunami terjadi pada Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.27 WIB. Faktor penyebab tsunami masih dilakukan penyelidikan oleh BMKG untuk mengetahui secara pasti.
Kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) dan gelombang pasang akibat gerhana bulan purnama.
Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami tiba-tiba menerjang beberapa pantai. BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya.
Baca juga: BPBD Serang evakuasi korban tsunami
Baca juga: Terjangan gelombang tewaskan tujuh orang di Lampung Selatan
Baca juga: BMKG imbau warga pesisir Selat Sunda jauhi pantai
"Tiang-tiang rumah panggung dan kapal nelayan rusak akibat dihantam ombak sejak semalam," kata Juroh, seorang warga sekitar menjelaskan di Bandarlampung, Lampung, Minggu.
Akibat kejadian semalam, beberapa warga sekitar yang rumahnya mengalami kerusakan belum bisa ditempati kembali lantaran dalam kondisi miring karena beberapa tiang penyangga patah dihantam ombak.
"Sampai saat ini belum ada yang pulang ke rumah karena rumahnya miring akibat tiang-tiang hancur," terangnya.
Dia menambahkan, akibat kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. "Untuk korban jiwa tidak ada," kata dia.
Tsunami terjadi pada Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.27 WIB. Faktor penyebab tsunami masih dilakukan penyelidikan oleh BMKG untuk mengetahui secara pasti.
Kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) dan gelombang pasang akibat gerhana bulan purnama.
Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami tiba-tiba menerjang beberapa pantai. BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya.
Baca juga: BPBD Serang evakuasi korban tsunami
Baca juga: Terjangan gelombang tewaskan tujuh orang di Lampung Selatan
Baca juga: BMKG imbau warga pesisir Selat Sunda jauhi pantai
Pewarta: Damiri dan Triono Subagyo
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: