Medan, (ANTARA News) - Jembatan darurat yang ambruk di Desa Hiliweto, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara, saat ini dilakukan perbaikan dan dipasang lebih besar, menggunakan jembatan bailey.

"Setelah dipasangnya jembatan dari besi baja itu nantinya, maka arus lalu lintas dan kendaraan roda empat bisa lewat seperti biasanya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nias, Elizaro Waruwu, saat dihubungi dari Medan, Sabtu malam

Jembatan besi itu, menurut dia, dipasang pada malam hari pukul 22.00 WIB sampai Minggu (23/12) pukul 06.00 WIB, yang dilakukan kontraktor dipercayakan mengerjakan bangunan tersebut.

"Dengan dikerjakannya jembatan itu, maka untuk sementara waktu jembatan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda dua," ujar Waruwu.

Ia menjelaskan, para pekerja sudah mulai kelihatan memasang sebagian kerangka jembatan.

Pemasangan jembatan besi tersebut, dilakukan kontraktor yang dibantu TNI- Polri, dan warga masyarakat setempat.

"Pelarangan melewati jembatan itu, karena pada jam tersebut dilakukan pemasangan jembatan lebih besarm," kata Kepala BPBD Nias itu.

Sebelumnya, akses jalan dari Kota Gunung Sitoli menuju Desa Hiliweto, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara, putus total dan tidak dapat dilalui kendaraan karena jembatan darurat penghubung ambruk.

Namun, kejadian ambruknya jembatan tersebut itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Jembatan di Kepulauan Nias itu ambruk, Rabu (19/12) sekitar pukul 10.30 WIB.

Jembatan darurat ambruk ketika sebuah truk yang mengangkut beton untuk pembangunan jembatan di Nias Selatan melintas di atasnya.

Truk pengangkut beton jembatan itu juga ikut jatuh ke sungai bersamaan dengan ambruknya jembatan, sementara sopirnya mengalami luka-luka ringan.

Antrean kendaraan yang hendak lewat tidak bisa dihindarkan, dan mencapai lebih kurang satu kilometer lebih.

Baca juga: Jembatan ambruk penghubung dua daerah di Nias, sebut BPBD

Baca juga: Jembatan putus di Nias Selatan