Kementan kembangkan Kabupaten Bantaeng menjadi sentra bawang putih
22 Desember 2018 23:43 WIB
Kementerian Pertanian mengembangkan Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, menjadi sentra baru komoditas bawang putih Nasional. (Kementerian Pertanian)
Jakarta, 22/12 (Antara) - Kementerian Pertanian mengembangkan Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, menjadi sentra baru komoditas bawang putih untuk mewujudkan target swasembada bawang putih pada 2021.
Kepala Sub Direktorat Bawang Merah dan Sayuran Umbi Kementerian Pertanian, Agung Sunusi mengatakan Kabupaten Bantaeng memiliki potensi lahan yang sangat prospektif untuk budidaya bawang putih. Tahun ini Bantaeng mendapatkan alokasi bawang putih seluas 50 hektare. Alokasi saat ini, produksinya diperuntukkan untuk menjadi benih.
"Bila kita hitung, setiap hektare bisa menghasilkan 3 ton berarti tahun 2018 ketersediaan benih bawang putih sebanyak 150 ton. Sehingga tahun 2019, minimal akan dialokasikan sebesar 100 hektare dengan sumber benih dari Bantaeng," kata Agung saat meninjau potensi lahan pengembangan bawang putih di Bantaeng, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Kementan berharap pada tahun depan Bantaeng sudah mandiri benih tanpa bergantung dari wilayah sentra lainnya.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Bantaeng, Maemunah menyebutkan potensi pengembangan bawang putih Bantaeng mencapai 2.500 ha. Tersebar di 3 kecamatan yaitu Uluere, Sinoa dan Ermes dengan ketinggian 800-1200 mdpl.
Ia memaparkan saat ini sudah ada importir yang bekerja sama dengan kelompok tani untuk pengembangan bawang putih sebagai bagian dari implementasi wajib tanam bawang putih 5 persen dari rencana tanam seluas 50 ha.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sipasiriki Desa Bontomarannu Kecamatan Uluere, Daha menyambut baik bantuan pengembangan bawang putih dari Kementan. Ia mengaku kelompoknya mendapat bantuan benih bawang putih 400 kg per ha, varietas lumbuh hijau ditambah dengan pupuk, pompa dan cultivator.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi menegaskan pada tahun 2018 sentra pengembangan bawang putih yang didanai APBN mencapai 78 kabupaten. Lokasi ini akan dikawal ketat dan intensif untuk memastikan perluasan areal tanam bawang putih.
Hingga saat ini, luas tanam bawang putih sudah mencapai lebih dari 10.000 ha yang terdiri dari 5.640 ha alokasi APBN dan sekitar 5.000 ha dari wajib tanam importir bawang putih.
"Ini berarti terjadi peningkatan yang signifikan sekitar 400 persen yang sebelumnya luasan bawang putih hanya 2.000 hektare. Kami terus dorong sentra baru yang ada di luar Jawa seperti Bantaeng Sulawesi Selatan terutam a dalam mendukung penyediaan benih di wilayah," katanya.
Kepala Sub Direktorat Bawang Merah dan Sayuran Umbi Kementerian Pertanian, Agung Sunusi mengatakan Kabupaten Bantaeng memiliki potensi lahan yang sangat prospektif untuk budidaya bawang putih. Tahun ini Bantaeng mendapatkan alokasi bawang putih seluas 50 hektare. Alokasi saat ini, produksinya diperuntukkan untuk menjadi benih.
"Bila kita hitung, setiap hektare bisa menghasilkan 3 ton berarti tahun 2018 ketersediaan benih bawang putih sebanyak 150 ton. Sehingga tahun 2019, minimal akan dialokasikan sebesar 100 hektare dengan sumber benih dari Bantaeng," kata Agung saat meninjau potensi lahan pengembangan bawang putih di Bantaeng, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Kementan berharap pada tahun depan Bantaeng sudah mandiri benih tanpa bergantung dari wilayah sentra lainnya.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Bantaeng, Maemunah menyebutkan potensi pengembangan bawang putih Bantaeng mencapai 2.500 ha. Tersebar di 3 kecamatan yaitu Uluere, Sinoa dan Ermes dengan ketinggian 800-1200 mdpl.
Ia memaparkan saat ini sudah ada importir yang bekerja sama dengan kelompok tani untuk pengembangan bawang putih sebagai bagian dari implementasi wajib tanam bawang putih 5 persen dari rencana tanam seluas 50 ha.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sipasiriki Desa Bontomarannu Kecamatan Uluere, Daha menyambut baik bantuan pengembangan bawang putih dari Kementan. Ia mengaku kelompoknya mendapat bantuan benih bawang putih 400 kg per ha, varietas lumbuh hijau ditambah dengan pupuk, pompa dan cultivator.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi menegaskan pada tahun 2018 sentra pengembangan bawang putih yang didanai APBN mencapai 78 kabupaten. Lokasi ini akan dikawal ketat dan intensif untuk memastikan perluasan areal tanam bawang putih.
Hingga saat ini, luas tanam bawang putih sudah mencapai lebih dari 10.000 ha yang terdiri dari 5.640 ha alokasi APBN dan sekitar 5.000 ha dari wajib tanam importir bawang putih.
"Ini berarti terjadi peningkatan yang signifikan sekitar 400 persen yang sebelumnya luasan bawang putih hanya 2.000 hektare. Kami terus dorong sentra baru yang ada di luar Jawa seperti Bantaeng Sulawesi Selatan terutam a dalam mendukung penyediaan benih di wilayah," katanya.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2018
Tags: