Jakarta (Antara) - Ketua Yayasan Keluarga Peduli Bencana Ekasari Widyati menggandeng ibu-ibu arisan dan pengajian untuk diajak tanggap bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana.

"Dua tahun belakangan ini saya mengajak ibu-ibu arisan dan ibu-ibu di pengajian di lingkungan saya untuk punya kesadaran bahwa kaum perempuan rentan terhadap bencana," kata Ekasari Widyati di Jakarta, Jumat.

Pada pelaksanaan program Hari Kesiapsiagaan Bencana dalam memperingati Hari Ibu yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ekasari yang tinggal di Bandung tersebut mengatakan, pentingnya meningkatkan peran ibu untuk kesiapsiagaan bencana karena ibu adalah pendidik utama dan pertama di rumah.

Ia mengajak ibu-ibu untuk memulai kesiapsiagaan bencana lewat cara-cara sederhana di rumah seperti mengubah letak mebel di rumah agar tidak membahayakan saat misalnya terjadi gempa.

"Kita buat program mengubah mebel di rumah, pintu utama dibuka keluar, lampu kristal dan barang-barang pecah belah dipindahkan agar jangan sampai jatuh menimpa saat gempa, kemana kita harus lari, hal-hal kecil kita lakukan dengan memindahkan barang-barang di rumah," katanya.

Dia mengatakan hal-hal kecil yang dilakukan tersebut akan berdampak besar terutama bagi keluarga, tetangga dan lingkungan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai menggandeng perempuan terutama ibu-ibu untuk meningkatkan kesiapsiagaan sehingga bisa mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa saat terjadi bencana.

"BNPB terus berupaya membangun kesiapsiagaan perempuan terhadap bencana karena perempuan merupakan ujung tombak dalam keluarga," kata Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BNPB B Wisnu Widjaya.*



Baca juga: BNPB bangun kesiagaan perempuan hadapi bencana

Baca juga: Menteri ESDM berikan penghargaan tim siaga bencana Sulteng