Metropolitan
Atribut bertuliskan Tauhid laris terjual saat aksi bela Uighur
21 Desember 2018 15:49 WIB
Sejumlah pedagang atribut bertuliskan kalimat tauhid menjajakan barang dagangannya saat aksi Bela Uighur di depan Kedutaan Besar China, Jakarta, Jumat (21/12). (ANTARA News / Azis Kurmala)
Jakarta (ANTARA News) - Berbagai atribut bertuliskan kalimat tauhid seperti topi, ikat kepala, bendera, serta "badge" laris terjual saat "Aksi Bela Uighur 2112" yang digelar sejumlah kelompok umat Islam di depan Kedutaan Besar China Jakarta Selatan.
Baca juga: Komunitas bagikan konsumsi saat aksi bela Uighur
"Alhamdulillah, atribut yang saya jual laris terutama topi maupun ikat kepala bertuliskan kalimat tauhid. Ada sekitar 100 hingga 300 pieces yang laku," ujar Erpan Endendi, pedagang atribut, saat ditemui Antara di depan Menara Anugrah, Jumat.
Berdasarkan pantauan Antara di lapangan, para pedagang atribut tersebut memadati sejumlah sudut jalan di sekitar Kedutaan Besar China.
Erpan mengatakan Aksi Bela Uighur mendatangkan keuntungan yang cukup besar bagi pria yang tinggal di Condet Jakarta Timur itu.
"Hari ini lumayan, banyak barang dagangan yang lalu terjual terutama topi, ikat kepala maupun bendera berkalimat tauhid," ujar dia.
Baca juga: Massa aksi 2112 galang dana untuk muslim Uighur
Ia menjelaskan harga satu ikat kepala yaitu Rp5,000, sedangkan untuk topi mulai dari Rp30,000 hingga Rp40,000 yang tergantung dari kualitas bahan topi.
"Bendera kalimat tauhid ukuran 90x60 cm Rp30,000. Bendera ukuran 125x80 cm seharga Rp50,000. Untuk bendera ukuran 1,5 meterx1 meter itu Rp80,000. Saya juga menjual bendera Palestina dengan harga yang sama dengan bendera kalimat tauhid," kata dia.
Untuk "badge" bertuliskan kalimat tauhid mulai dari Rp5,000 sampai Rp20,000.
Baca juga: 800 personel gabungan amankan aksi bela Uighur
"Omzet yang didapat itu sekitar puluhan juta rupiah yah," ujar Erpan.
Ia menyebutkan Aksi Bela Uighur berjalan damai dan tertib sehingga pria yang biasa berjualan di pasar malam itu tidak khawatir terhadap aspek keamanan.
Sementara itu, Hasan (40), juga menjajakan atribut bertuliskan kalimat tauhid di kerumunan massa Aksi Bela Uighur.
Hasan mengaku tidak menjual semua atribut berkalimat tauhid. Yang dijualnya antara lain ikat kepala dan topi.
"Ikat kepala seharga Rp5,000 dan untuk topi harganya mulai dari Rp30,000. Hari ini lumayan banyak dagangan saya yang laku terjual," ungkap dia.
Baca juga: Polisi terapkan pengamanan berlapis kawal aksi bela Uighur
Warga Condet itu mengaku biasa berjualan di sekitar kawasan Masjid Istiqlal.
"Momen aksi bela Uighur saya manfaatkan untuk menjajakan barang dagangan saya," kata dia.
Baca juga: Komunitas bagikan konsumsi saat aksi bela Uighur
"Alhamdulillah, atribut yang saya jual laris terutama topi maupun ikat kepala bertuliskan kalimat tauhid. Ada sekitar 100 hingga 300 pieces yang laku," ujar Erpan Endendi, pedagang atribut, saat ditemui Antara di depan Menara Anugrah, Jumat.
Berdasarkan pantauan Antara di lapangan, para pedagang atribut tersebut memadati sejumlah sudut jalan di sekitar Kedutaan Besar China.
Erpan mengatakan Aksi Bela Uighur mendatangkan keuntungan yang cukup besar bagi pria yang tinggal di Condet Jakarta Timur itu.
"Hari ini lumayan, banyak barang dagangan yang lalu terjual terutama topi, ikat kepala maupun bendera berkalimat tauhid," ujar dia.
Baca juga: Massa aksi 2112 galang dana untuk muslim Uighur
Ia menjelaskan harga satu ikat kepala yaitu Rp5,000, sedangkan untuk topi mulai dari Rp30,000 hingga Rp40,000 yang tergantung dari kualitas bahan topi.
"Bendera kalimat tauhid ukuran 90x60 cm Rp30,000. Bendera ukuran 125x80 cm seharga Rp50,000. Untuk bendera ukuran 1,5 meterx1 meter itu Rp80,000. Saya juga menjual bendera Palestina dengan harga yang sama dengan bendera kalimat tauhid," kata dia.
Untuk "badge" bertuliskan kalimat tauhid mulai dari Rp5,000 sampai Rp20,000.
Baca juga: 800 personel gabungan amankan aksi bela Uighur
"Omzet yang didapat itu sekitar puluhan juta rupiah yah," ujar Erpan.
Ia menyebutkan Aksi Bela Uighur berjalan damai dan tertib sehingga pria yang biasa berjualan di pasar malam itu tidak khawatir terhadap aspek keamanan.
Sementara itu, Hasan (40), juga menjajakan atribut bertuliskan kalimat tauhid di kerumunan massa Aksi Bela Uighur.
Hasan mengaku tidak menjual semua atribut berkalimat tauhid. Yang dijualnya antara lain ikat kepala dan topi.
"Ikat kepala seharga Rp5,000 dan untuk topi harganya mulai dari Rp30,000. Hari ini lumayan banyak dagangan saya yang laku terjual," ungkap dia.
Baca juga: Polisi terapkan pengamanan berlapis kawal aksi bela Uighur
Warga Condet itu mengaku biasa berjualan di sekitar kawasan Masjid Istiqlal.
"Momen aksi bela Uighur saya manfaatkan untuk menjajakan barang dagangan saya," kata dia.
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2018
Tags: