Jakarta (ANTARA News) - Industri kecil dan menengah (IKM) dinilai perlu memperhatikan desain kemasan dan merek produknya yang lebih menarik dan kekinian sehingga bisa diminati konsumen secara luas baik di pasar domestik maupun global.

"Kementerian Perindustrian terus memacu IKM supaya menerapkan standar produk serta melakukan inovasi dan kreativitas penciptaan desain-desain terbaru sehingga mampu bersaing di pasar global," kata Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih lewat keterangannya di Jakarta.

Langkah strategis ini juga untuk mendongkrak daya saing IKM nasional agar semakin kompetitif.

Guna meningkatkan nilai tambah produk IKM tersebut, sampai 2017, Direktorat Jenderal IKM Kemenperin telah membantu pembuatan 6.998 desain kemasan, 7.396 desain merek dan bantuan dalam bentuk kemasan cetak kepada 351 IKM.

Sementara itu, di bidang hak kekayaan intelektual (HKI), Ditjen IKM Kemenperin juga telah membina sebanyak 1.045 orang fasilitator HKI.

Gati meyakini peningkatan daya saing produk-produk industri nasional termasuk yang diproduksi oleh IKM turut menunjukkan kemampuan Indonesia di kancah internasioal.

Hal ini tercermin dari laporan Global Competitiveness Index 2018 yang dirilis World Economic Forum (WEF), bahwa peringkat daya saing Indonesia naik dari posisi ke-47 pada tahun 2017 menjadi level 45 di 2018.

"Kunci pengembangan IKM kita agar semakin produktif dan kompetitif, perlu dipacu melalui pemberian pengetahuan tentang teknik produksi, pembaruan alat dan mesin, penguatan desain dan branding, serta mengajarkan proses finishing produk yang baik dan berkualitas," paparnya.

Baca juga: Menperin ungkap empat aspek membentuk IKM berdaya saing