Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat pagi, bergerak menguat 22 poin ke posisi Rp14.475, dibandingkan sebelumnya Rp14.497 per dolar AS.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Jumat mengatakan keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebesar enam persen cukup ditanggapi positif pelaku pasar.
"Kebijakan itu sebagai instrumen stabilisasi rupiah sekaligus sebagai upaya menarik investasi terutama portofolio untuk kembali ke pasar modal Indonesia," katanya.
Ia mengemukakan keyakinan Bank Indonesia bahwa tingkat suku bunga saat ini masih konsisten dengan upaya menurunkan defisit transaksi berjalan ke dalam batas aman dan mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik turut diapresiasi pasar.
Ia menambahkan pada Jumat pagi ini mata uang Asia seperti yen Jepang, dolar Hong Kong, dan dolar Singapura kompak dibuka menguat terhadap dolar AS sehingga bisa menjadi sentimen penguatan rupiah.
Sementara itu, analis CSA Research Institue Reza Priyambada mengatakan keputusan the Fed menaikan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 2,25 persen hingga 2,50 persen tidak direspon positif pelaku pasar uang sehingga dolar AS mengalami tekanan.
"Kenaikan suku bunga The Fed dinilai tidak membawa perubahan yang positif bagi perkembangan ekonomi AS dan terjadi sebaliknya dimana cenderung melambat," katanya.
Baca juga: Dolar AS di Tokyo diperdagangkan di paruh bawah 111 yen
Baca juga: Yuan China menguat jadi 6,8825 terhadap dolar AS
Respon positif keputusan BI, rupiah menguat ke Rp14.475
21 Desember 2018 10:50 WIB
Ilustrasi. Penukaran mata uang asing. (ANTARA/Sigid Kurniawan)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: