Bandung, Jawa Barat (ANTARA News) - Tim dokter di Rumah Sakit Umum Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada Kamis berhasil mengeluarkan peluit yang sudah sekitar dua bulan tersangkut di tenggorokan seorang anak asal Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, bernama Asep Yahya (9).

Kepala KSM Ilmu Kesehatan RSHS Bandung dr Lina Lasminingrum mengatakan proses pengambilan peluit berlangsung 30 menit melalui endoskopi.

"Tekniknya anak tersebut ditidurkan lalu dari mulut kami memasukkan alat untuk mencari saluran napas, kemudian dicari percabangan utama nanti diambil di situ," katanya.

Lina mengatakan tim dokter sempat kesulitan mengeluarkan peluit karena berbahan plastik sehingga tidak terdeteksi saat dirontgen. Namun terbantu dengan suara peluit yang terdengar saat pasien bernafas.

Peluit tersebut telah berada di saluran nafas Asep Yahya selama sekitar dua bulan, namun tidak sepenuhnya menutup saluran nafas sehingga tidak menimbulkan kerusakan lain.

Keberadaan peluit di saluran nafas membuat Asep mengeluarkan suara seperti terompet saat bernafas, namun tidak sampai mengganggu saluran pencernaan.

"Peluit itu bukan ditelan tapi tersedak. Kalau anak tersebut menelan pasti tidak akan ada bunyinya," kata Lina.

Asep Yahya akan menjalani perawatan di rumah sakit hingga Jumat (21/12) dan setelah itu bisa diizinkan pulang jika berdasarkan observasi dokter keadaannya membaik.

Ayah kandung Asep Yahya, Subandi (54), mengatakan kondisi ekonomi sebelumnya membuat keluarga tidak membawa Asep ke rumah sakit karena khawatir tidak bisa membayar biayanya.

Hal itu Asep diolok-olok teman karena saat bernafas mengeluarkan suara akibat peluit yang tersangkut di tenggorokannya.

"Semoga cepat sembuh anak saya," kata Subandi.