Menteri Yohana: jangan beri beban lagi pada lansia
20 Desember 2018 20:19 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise usai meresmikan Rumah Lansia di Kota Pariaman Sumatera Barat, Kamis (20/12/2018). (ANTARA/Aditya Ramadhan)
Bukittinggi (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise meminta kepada masyarakat agar jangan lagi memberi beban kepada lansia yang seharusnya menikmati masa tuanya.
Yohana mengatakan di Pariaman Sumatera Barat, Kamis, permasalahan lansia paling banyak di Indonesia ialah masih mendapat beban ganda dari keperluan anak-anak dan cucu yang masih menggunakan tenaganya.
"Dalam arti, mereka masih dengan anak-anak mereka, cucu mereka, untuk bekerja di dalam rumah. Kebanyakan menjaga cucu-cucu, mengerjakan pekerjaan rumah," kata Yohana.
Dalam sebagian kondisi lansia lainnya yang masuk kategori miskin bahkan lansia masih menjadi tulang punggung keluarga untuk mencari nafkah guna keperluan rumah tangga.
Masyarakat dan pemerintah harus memberikan hidup yang layak pada para lansia dengan berbagai fasilitas agar bisa menikmati hidup di masa tua.
"Sebenarnya itu sudah tidak boleh lagi, mereka harus sudah hidup mandiri, diberdayakan bilamana bisa diberdayakan, supaya mereka tetap aktif dan menikmati hidup mereka di akhir usia," kata Yohana.
Jumlah lansia di Indonesia mencapai sekitar 21 juta, dengan 11 juta perempuan dan 10 juta jiwa merupakan laki-laki. Dari keseluruhan jumlah lansia perempuan tersebut sebanyak 35 persennya masih hidup dalam kemiskinan.
Dalam kunjungannya ke Kota Pariaman, Yohana meresmikan Rumah Lansia Sehat Sentosa yang menjadi sarana bagi para lansia untuk berkativitas dan berkegiatan.
Yohana mengapresiasi langkah Wali Kota Pariaman Genius Umar yang membuat Rumah Lansia dengan menyediakan tempat untuk berkumpul, berolahraga, berkesenian, membuat kerajinan tangan, kegiatan keagamaan, perpustakaan, atau sekadar bercengkrama.
Yohana berharap Rumah Lansia di Kota Pariaman bisa menjadi model dalam memberikan perhatian dari pemerintah daerah kepada lansia.
Baca juga: Menteri Yohana minta pemerintah daerah perhatikan lansia
Baca juga: Menteri PPPA beri motivasi kepada lansia
Baca juga: Anies yakin pemberian KLJ mampu tingkatkan kesejahteraan para lansia
Yohana mengatakan di Pariaman Sumatera Barat, Kamis, permasalahan lansia paling banyak di Indonesia ialah masih mendapat beban ganda dari keperluan anak-anak dan cucu yang masih menggunakan tenaganya.
"Dalam arti, mereka masih dengan anak-anak mereka, cucu mereka, untuk bekerja di dalam rumah. Kebanyakan menjaga cucu-cucu, mengerjakan pekerjaan rumah," kata Yohana.
Dalam sebagian kondisi lansia lainnya yang masuk kategori miskin bahkan lansia masih menjadi tulang punggung keluarga untuk mencari nafkah guna keperluan rumah tangga.
Masyarakat dan pemerintah harus memberikan hidup yang layak pada para lansia dengan berbagai fasilitas agar bisa menikmati hidup di masa tua.
"Sebenarnya itu sudah tidak boleh lagi, mereka harus sudah hidup mandiri, diberdayakan bilamana bisa diberdayakan, supaya mereka tetap aktif dan menikmati hidup mereka di akhir usia," kata Yohana.
Jumlah lansia di Indonesia mencapai sekitar 21 juta, dengan 11 juta perempuan dan 10 juta jiwa merupakan laki-laki. Dari keseluruhan jumlah lansia perempuan tersebut sebanyak 35 persennya masih hidup dalam kemiskinan.
Dalam kunjungannya ke Kota Pariaman, Yohana meresmikan Rumah Lansia Sehat Sentosa yang menjadi sarana bagi para lansia untuk berkativitas dan berkegiatan.
Yohana mengapresiasi langkah Wali Kota Pariaman Genius Umar yang membuat Rumah Lansia dengan menyediakan tempat untuk berkumpul, berolahraga, berkesenian, membuat kerajinan tangan, kegiatan keagamaan, perpustakaan, atau sekadar bercengkrama.
Yohana berharap Rumah Lansia di Kota Pariaman bisa menjadi model dalam memberikan perhatian dari pemerintah daerah kepada lansia.
Baca juga: Menteri Yohana minta pemerintah daerah perhatikan lansia
Baca juga: Menteri PPPA beri motivasi kepada lansia
Baca juga: Anies yakin pemberian KLJ mampu tingkatkan kesejahteraan para lansia
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018
Tags: