Manokwari, Papua Barat (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendukung peran Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah perkebunan sawit.

Sri Mulyani mengungkapkan hal tersebut seusai menyaksikan penandatanganan jaminan fasilitas plasma dan jasa konsultasi LPEI untuk perkebunan kelapa sawit PT MedcoPapua Hijau Selaras di Manokwari, Papua Barat, Rabu.

"Kami berterima kasih kepada para pihak swasta dan LPEI yang telah menggunakan sumber daya yang ada di Manokwari dan berusaha bersungguh-sungguh untuk meningkatkan ekspor sehingga berdampak positif bagi masyarakat di sekitar lokasi," ujarnya.

Sri Mulyani menjelaskan pemberian fasilitas ekspor LPEI itu tidak hanya mencakup pembiayaan namun juga nonpembiayaan seperti pemberian bantuan teknis atau kebijakan maupun deregulasi yang bermanfaat untuk mendukung kinerja ekspor.

Instrumen itu, tambah dia, juga dapat bermanfaat untuk memberikan dampak sosial dan ekonomi secara berkesinambungan karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan, pemberdayaan wanita maupun pembangunan infrastruktur yang dapat dinikmati masyarakat.

"Suatu usaha akan lebih langgeng dan lebih baik, apabila masyarakat sekitar merasa ikut dalam proses untuk lebih baik dan besar," kata Sri Mulyani.

Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly menambahkan komitmen yang disepakati bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan perusahaan mampu melakukan ekspor, sehingga secara tidak langsung juga memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian Indonesia.

MedcoPapua Hijau Selaras merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pengelolaan kelapa sawit di Manokwari, Papua Barat serta salah satu nasabah dari LPEI.

Komitmen yang disepakati mencakup skema pembiayaan syariah sebagai jaminan fasilitas kepada petani plasma sebesar Rp150 miliar untuk peningkatan kualitas hasil perkebunan kelapa sawit.

Selain fasilitas pembiayaan syariah, LPEI juga menyerahkan pengembangan komunitas dan tanggung jawab sosial perusahaan kepada petani plasma MedcoPapua.

Bantuan yang diberikan dalam bentuk jasa konsultasi LPEI merupakan pelatihan pengelolaan pembukuan dan pelaporan pajak kepada pengurus koperasi.

Tanggung jawab sosial perusahaan diberikan dalam bentuk sarana dan prasarana untuk para petani plasma seperti puskesmas, lapangan bermain, mobil ambulans, dan lain sebagainya di area kebun.

Sejak 2010, MedcoPapua telah menjalin kerja sama dengan para petani plasma yang tergabung dalam 11 koperasi unit desa (KUD) dan membuka lapangan pekerjaan untuk 478 petani.

Hingga Agustus 2016, perusahaan ini telah membangun kebun plasma seluas 2.684,65 hektare dan memiliki kurang lebih 1.500 pekerja.

Selama ini, hasil kebun perusahaan telah diekspor ke berbagai negara melalui PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk dan Wings Group.

Melalui pembiayaan LPEI, perusahaan diharapkan dapat menghasilkan kualitas produksi yang lebih baik agar mampu memperoleh sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang menjadi syarat dalam melakukan ekspor.

Baca juga: Menkeu ingatkan masyarakat sekitar harus dapatkan manfaat dari perkebunan sawit
Baca juga: BKPM-LPEI kerja sama dorong ekspor dan investasi