Kemenpora lanjutkan program SEA Games-Olimpiade selepas OTT KPK
19 Desember 2018 16:38 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi (tengah) memberikan keterangan kepada media tentang OTT yang dilakukan oleh KPK terkait dana hibah Kemenpora ke KONI, di gedung Kemenpora, Jakarta, Rabu (19/12/2018). Dalam keterangannya Imam Nahrawi meminta maaf kepada seluruh masyarakat dan atlet di Indonesia atas terjadinya peristiwa itu dan menyerahkan seluruh proses hukumnya kepada KPK. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga akan melanjutkan program persiapan pemusatan latihan nasional untuk SEA Games 2019 dan Olimpiade 2020 selepasi Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung PPITKON Kemenpora, Selasa malam (18/12).
"Kami akan melanjutkan apa yang sudah dicapai pada beberapa bulan terakhir. Kami sudah banyak melakukan hal-hal besar bagi negeri ini pada 2018. Termasuk, kami juga akan melakukan persiapan untuk SEA Games 2019 dan persiapan menuju Olimpiade 2020," kata Menpora dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Menpora mengatakan peristiwa operasi tangkap tangan KPK yang melibatkan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana, Asisten Deputi Olahraga Prestasi Adhi Purnomo, Bendahara Deputi IV, serta dua staf Deputi IV itu tidak akan menyurutkan institusinya untuk terus meninggikan prestasi olahraga nasional.
"Kami akan terus melakukan upaya sehingga prestasi olahraga Indonesia semakin hari semakin baik," kata Menpora.
Menpora menyerahkan proses hukum yang sedang ditangani KPK terkait dugaan korupsi dana hibah KONI. "Kemenpora akan terus mendukung sepenuhnya langkah KPK dalam pemberantasan korupsi karena semangat olahraga adalah menjunjung tinggi kejujuran," kata Menpora.
"Kami akan menunggu pengumuman resmi dari KPK setelah itu kami akan mengakomodasi apa yang diharapkan KPK. Kami akan membantu agar proses hukum ini segera selesai dan menjadi pelajaran penting bagi kami semua," kata Menpora.
Sementara, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto mengatakan sistem pengajuan anggaran pelatnas dari pengurus cabang-cabang olahraga kepada Kemenpora sudah terbentuk dan tidak terpengaruh dengan operasi tangkap tangan KPK di Deputi IV Kemenpora.
"Kami tinggal melanjutkan saja. Jika tidak melanjutkan, itu mengubah sistem. Kami akan melanjutkan apa yang sudah bagus dan mengoreksi apa yang kurang," kata Gatot.
Namun, Gatot mengaku tidak mendapatkan informasi sebelumnya dari Deputi IV Mulyana terkait nomor-nomor andalan Indonesia dalam SEA Games 2019 maupun persiapan Olimpiade Tokyo 2020.
"Kami akan melanjutkan apa yang sudah dicapai pada beberapa bulan terakhir. Kami sudah banyak melakukan hal-hal besar bagi negeri ini pada 2018. Termasuk, kami juga akan melakukan persiapan untuk SEA Games 2019 dan persiapan menuju Olimpiade 2020," kata Menpora dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Menpora mengatakan peristiwa operasi tangkap tangan KPK yang melibatkan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana, Asisten Deputi Olahraga Prestasi Adhi Purnomo, Bendahara Deputi IV, serta dua staf Deputi IV itu tidak akan menyurutkan institusinya untuk terus meninggikan prestasi olahraga nasional.
"Kami akan terus melakukan upaya sehingga prestasi olahraga Indonesia semakin hari semakin baik," kata Menpora.
Menpora menyerahkan proses hukum yang sedang ditangani KPK terkait dugaan korupsi dana hibah KONI. "Kemenpora akan terus mendukung sepenuhnya langkah KPK dalam pemberantasan korupsi karena semangat olahraga adalah menjunjung tinggi kejujuran," kata Menpora.
"Kami akan menunggu pengumuman resmi dari KPK setelah itu kami akan mengakomodasi apa yang diharapkan KPK. Kami akan membantu agar proses hukum ini segera selesai dan menjadi pelajaran penting bagi kami semua," kata Menpora.
Sementara, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto mengatakan sistem pengajuan anggaran pelatnas dari pengurus cabang-cabang olahraga kepada Kemenpora sudah terbentuk dan tidak terpengaruh dengan operasi tangkap tangan KPK di Deputi IV Kemenpora.
"Kami tinggal melanjutkan saja. Jika tidak melanjutkan, itu mengubah sistem. Kami akan melanjutkan apa yang sudah bagus dan mengoreksi apa yang kurang," kata Gatot.
Namun, Gatot mengaku tidak mendapatkan informasi sebelumnya dari Deputi IV Mulyana terkait nomor-nomor andalan Indonesia dalam SEA Games 2019 maupun persiapan Olimpiade Tokyo 2020.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: