Ahli sarankan konsumsi sayur sekali makan setelah masak
19 Desember 2018 15:57 WIB
Arsip: Sejumlah peserta mengikuti pelatihan bercocok tanam hidroponik di Saung Hidroponik, Safari Royal Resort, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/11/2018). Pelatihan bercocok tanam hidroponik mulai benih, media tanam, cara menanam dan perawatannya tersebut selain untuk mengenalkan sekaligus menumbuhkan gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi sayuran hidroponik yang sehat dan alami kepada masyarakat luas. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/ama.
Jakarta (ANTARA News) - Ahli gizi menyarankan agar segera mengonsumsi sayuran dalam sekali makan begitu setelah selesai dimasak untuk mendapatkan mikro nutrien dan vitamin dengan kadar tertinggi.
"Sesegera mungkin sehabis masak langsung dikonsumsi untuk mendapatkan kandungan optimal mikronutrien," kata Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Nuri Andarwulan di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan kandungan vitamin, mineral, dan nutrisi dari sayuran paling ideal dikonsumsi dalam kondisi sesegar mungkin.
Sedangkan untuk sayuran yang dimasak, paling lama dikonsumsi dua jam setelah matang. Jika lebih dari dua jam, sayuran harus dipanaskan terlebih dulu untuk membunuh mikroba yang tumbuh pada makanan.
Namun Nuri menjelaskan sayuran yang dimakan setelah dipanaskan kembali sudah tidak memiliki kandungan vitamin dan nutrisi melainkan hanya ada mineral dan serat.
Oleh karena itu ahli menyarankan agar masyarakat memasak sayur secukupnya untuk sekali makan agar tidak bersisa.
"Dimasak secukupnya saja supaya mendapat zat gizi mikronutrien yang tinggi," kata dia.
Sedangkan mengenai anggapan yang beredar di masyarakat bahwa sayuran seperti kangkung dan bayam yang tidak boleh dikonsumsi setelah beberapa jam karena mengandung racun, Nuri menjelaskan bahwa ada beberapa mikroba mengandung toksin yang menempel pada makanan.
Mikroba tersebut juga tahan panas dengan suhu tertentu sehingga harus dipanaskan dengan optimal jika ingin dikonsumsi ulang.
"Sesegera mungkin sehabis masak langsung dikonsumsi untuk mendapatkan kandungan optimal mikronutrien," kata Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Nuri Andarwulan di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan kandungan vitamin, mineral, dan nutrisi dari sayuran paling ideal dikonsumsi dalam kondisi sesegar mungkin.
Sedangkan untuk sayuran yang dimasak, paling lama dikonsumsi dua jam setelah matang. Jika lebih dari dua jam, sayuran harus dipanaskan terlebih dulu untuk membunuh mikroba yang tumbuh pada makanan.
Namun Nuri menjelaskan sayuran yang dimakan setelah dipanaskan kembali sudah tidak memiliki kandungan vitamin dan nutrisi melainkan hanya ada mineral dan serat.
Oleh karena itu ahli menyarankan agar masyarakat memasak sayur secukupnya untuk sekali makan agar tidak bersisa.
"Dimasak secukupnya saja supaya mendapat zat gizi mikronutrien yang tinggi," kata dia.
Sedangkan mengenai anggapan yang beredar di masyarakat bahwa sayuran seperti kangkung dan bayam yang tidak boleh dikonsumsi setelah beberapa jam karena mengandung racun, Nuri menjelaskan bahwa ada beberapa mikroba mengandung toksin yang menempel pada makanan.
Mikroba tersebut juga tahan panas dengan suhu tertentu sehingga harus dipanaskan dengan optimal jika ingin dikonsumsi ulang.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: