Nelayan Aceh selamatkan 12 warga Myanmar
19 Desember 2018 12:30 WIB
Puluhan warga Rohingya (Myanmar) yang terdampar di Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, dievakuasi menggunakan kapal nelayan menuju pelabuhan Lampulo Banda Aceh, Senin (8/4). Sebanyak 76 Muslim Rohingya, terdiri 5 anak-anak, 5 perempuan dan 66 orang pria berlayar dengan kapal kayu itu terdampar di perairan Pulau Aceh pada Minggu (7/4), berjarak sekitar 9 mil dari daratan Banda Aceh. (ANTARA/AMPELSA)
Banda Aceh, (ANTARA News) - Sebanyak 12 warga negara Myanmar yang terdampar di Perairan Selat Malaka, Indonesia, dievakuasi oleh nelayan Aceh Timur, Rabu.
"Mereka telah dievakuasi nelayan Aceh sekitar 180 mil dari lepas pantai Aceh Timur," kata Panglima Laot (Lembaga Adat Laut) Wilayah Idi, Aceh Timur, Razali Muhammad Ali saat dihubungi dari Banda Aceh, Rabu.
"Ke-12 warga Myanmar laki-laki dan beragama Budha sudah kami serahkan ke pihak Kepolisian di Aceh Timur," tambahnya.
Ia menjelaskan warga Myanmar tersebut membawa kayu dengan kapal kargo dari Myanmar tujuan Malaysia dan sampai di Selat Malaka kapalnya tenggelam.
"Kapal mereka tenggelam di Selat Malaka atau segitiga antara Indonesia, Thailand dan Malaysia," katanya.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Langsa, Mirza Akbar mengakui warga Myanmar tersebut saat ini berada di Mapolres Kabupaten Aceh Timur dan sekarang sedang dimintai keterangan oleh pihak kepolisian setempat.
"Petugas kami sudah di lokasi untuk mendata warga Myanmar tersebut di Mapolres Aceh Timur," katanya.
Sebelumnya, pada Selasa, 4 Desember 2018 sebanyak 20 pemuda etnis Rohingnya dari Myanmar juga terdampar di Kuala Idi, Kabupaten Aceh dan mereka sudah ditempatkan di Panti Gepeng, Kuala Langsa, Kota Langsa, Provinsi Aceh.
Baca juga: 124 warga Myanmar terdampar di Aceh Utara
Baca juga: 54 warga etnis Rohingya Myanmar terdampar di Lhokseumawe
Baca juga: Puluhan warga Myanmar terdampar di Aceh
"Mereka telah dievakuasi nelayan Aceh sekitar 180 mil dari lepas pantai Aceh Timur," kata Panglima Laot (Lembaga Adat Laut) Wilayah Idi, Aceh Timur, Razali Muhammad Ali saat dihubungi dari Banda Aceh, Rabu.
"Ke-12 warga Myanmar laki-laki dan beragama Budha sudah kami serahkan ke pihak Kepolisian di Aceh Timur," tambahnya.
Ia menjelaskan warga Myanmar tersebut membawa kayu dengan kapal kargo dari Myanmar tujuan Malaysia dan sampai di Selat Malaka kapalnya tenggelam.
"Kapal mereka tenggelam di Selat Malaka atau segitiga antara Indonesia, Thailand dan Malaysia," katanya.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Langsa, Mirza Akbar mengakui warga Myanmar tersebut saat ini berada di Mapolres Kabupaten Aceh Timur dan sekarang sedang dimintai keterangan oleh pihak kepolisian setempat.
"Petugas kami sudah di lokasi untuk mendata warga Myanmar tersebut di Mapolres Aceh Timur," katanya.
Sebelumnya, pada Selasa, 4 Desember 2018 sebanyak 20 pemuda etnis Rohingnya dari Myanmar juga terdampar di Kuala Idi, Kabupaten Aceh dan mereka sudah ditempatkan di Panti Gepeng, Kuala Langsa, Kota Langsa, Provinsi Aceh.
Baca juga: 124 warga Myanmar terdampar di Aceh Utara
Baca juga: 54 warga etnis Rohingya Myanmar terdampar di Lhokseumawe
Baca juga: Puluhan warga Myanmar terdampar di Aceh
Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018
Tags: