50 polisi Sao Paulo ditangkap terkait upeti kelompok obat bius
19 Desember 2018 09:47 WIB
RIO DE JANEIRO, 7/2 - OPERASI BERANTAS NARKOBA. Anggota kepolisian berjaga di kawasan kumuh Prazeres dalam sebuah operasi pemberantasan perdagangan narkoba di Rio de Janeiro, Minggu (6/2). Satu bulan sebelun perayaan karnaval, pasukan keamanan Rio de Janeiro memulai operasi besar-besaran di pusat kota untuk markas unit penjaga keamanan di sembilan kawasan kumuh dimana sekitar 26 ribu jiwa bermukim. FOTO ANTARA/REUTERS/Ricardo Moraes/djo/11
Sao Paulo (ANTARA News) - Lebih 50 petugas kepolisian yang berpatroli di kawasan yang sama di Sao Paulo ditangkap pada Selasa (18/12).
Mereka dituduh para jaksa negara menerima upeti dari kelompok pengedar obat bius terbesar di Brazil guna mengizinkan para anggota kelompok itu menjual narkotika, kata pihak berwenang.
Unit penyelidikan internal kepolisian Sao Paulo bekerja sama dengan jaksa negara, yang memusatkan upaya memberantas kelompok kuat pengedar obat bius First Capital Command (PCC). Kerja sama dilakukan untuk mengumpulkan apa yang para jaksa katakan dalam pernyataan merupakan bukti persekongkolan antara para petugas dan kartel itu.
PCC berkembang menjadi kuat dalam beberapa tahun terakhir, kata para penyelidik. Kartel tersebut kini banyak mengendalikan pengiriman kokaina dan senjata ke Brazil serta arus obat bius, yang berkembang di negara-negara tetangga dan dikirim ke Afrika dan Eropa melalui pelabuhan-pelabuhan Brazil.
Pada Selasa siang, 53 anggota Batalion ke-22 Kepolisian Negara Bagian Sao Paulo ditangkap - hampir 10 persen dari jumlah personel batalion itu, menurut para jaksa negara. Tiga tersangka anggota PCC juga ditangkap.
Memerangi kejahatan dan kelompok-kelompok pengedar obat terlarang di Brazil merupakan prioritas utama bagi Presiden terpilih Jair Bolsonaro, yang mengampanyekan landasan hukum dan ketertiban serta secara terbuka menyerukan kepolisian membunuh para anggota kelompok obat terlarang.
Namun, operasi pada Selasa di negara-negara bagian paling aman di Brazil menggarisbawahi kompleksitas situasi kemananan negara itu. Polisi bergaji rendah dan kurang terlatih sering ditemukan memberi tahu kelompok-kelompok obat terlarang mengenai operasi polisi, atau menjadi anggota aktif dari milisi paramiliter yang memerangi kelompok-kelompok obat terlarang untuk mencari uang tambahan.
Baca juga: Brazil Bekuk Gembong Obat Bius yang Dicari AS
Sumber: Reuters
Editor: Mohamad Anthoni
Mereka dituduh para jaksa negara menerima upeti dari kelompok pengedar obat bius terbesar di Brazil guna mengizinkan para anggota kelompok itu menjual narkotika, kata pihak berwenang.
Unit penyelidikan internal kepolisian Sao Paulo bekerja sama dengan jaksa negara, yang memusatkan upaya memberantas kelompok kuat pengedar obat bius First Capital Command (PCC). Kerja sama dilakukan untuk mengumpulkan apa yang para jaksa katakan dalam pernyataan merupakan bukti persekongkolan antara para petugas dan kartel itu.
PCC berkembang menjadi kuat dalam beberapa tahun terakhir, kata para penyelidik. Kartel tersebut kini banyak mengendalikan pengiriman kokaina dan senjata ke Brazil serta arus obat bius, yang berkembang di negara-negara tetangga dan dikirim ke Afrika dan Eropa melalui pelabuhan-pelabuhan Brazil.
Pada Selasa siang, 53 anggota Batalion ke-22 Kepolisian Negara Bagian Sao Paulo ditangkap - hampir 10 persen dari jumlah personel batalion itu, menurut para jaksa negara. Tiga tersangka anggota PCC juga ditangkap.
Memerangi kejahatan dan kelompok-kelompok pengedar obat terlarang di Brazil merupakan prioritas utama bagi Presiden terpilih Jair Bolsonaro, yang mengampanyekan landasan hukum dan ketertiban serta secara terbuka menyerukan kepolisian membunuh para anggota kelompok obat terlarang.
Namun, operasi pada Selasa di negara-negara bagian paling aman di Brazil menggarisbawahi kompleksitas situasi kemananan negara itu. Polisi bergaji rendah dan kurang terlatih sering ditemukan memberi tahu kelompok-kelompok obat terlarang mengenai operasi polisi, atau menjadi anggota aktif dari milisi paramiliter yang memerangi kelompok-kelompok obat terlarang untuk mencari uang tambahan.
Baca juga: Brazil Bekuk Gembong Obat Bius yang Dicari AS
Sumber: Reuters
Editor: Mohamad Anthoni
Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: