Timika (ANTARA News) - Kantor SAR Timika, Provinsi Papua, menggelar siaga khusus menghadapi puncak arus mudik Natal-Tahun Baru 2019 di Bandara Mozes Kilangin Timika dan Pelabuhan Paumako Timika.

Kepala Kantor SAR Timika, Monce Brury di Timika, Rabu mengatakan, jajarannya menyiagakan 20 personel di dua titik yaitu Bandara Timika dan Pelabuhan Paumako untuk menghadapi puncak arus mudik Natal-Tahun Baru 2019 yang diperkirakan sejak awal pekan ini hingga H-1 sebelum Natal.

"Kami sudah menggelar apel pengecekan peralatan dan kesiapan personel. Mulai awal pekan ini kami sudah melaksanakan siaga khusus. Di masing-masing titik itu kita siagakan 10 personel," jelas Monce.

Selain personel, SAR Timika juga menyiapkan sebuah kapal berukuran 36 meter dan perahu cepat 12 meter dengan mesin 500 PK yang sewaktu-waktu bisa digerakan jika terjadi kecelakaan di perairan Paumako dan sekitarnya.

Puncak arus mudik Natal di Pelabuhan Paumako Timika diperkirakan berlangsung pada Sabtu (22/12) saat dua kapal PT Pelni (Persero) yaitu KM Tatamailau dan KM Sirimau berangkat dari pelabuhan tersebut menuju rute masing-masing.

Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kata Monce, arus mudik Natal di Pelabuhan Paumako sangat padat sehingga dibutuhkan kesiapsiagaan semua pihak termasuk SAR untuk memperlancar arus keberangkatan penumpang.

"Apalagi di Paumako itu sangat padat sekali, lebih-lebih menjelang Natal seperti sekarang ini," ujar Monce.

Adapun selama 2018, Kantor SAR Timika menangani lebih dari 30 kasus kecelakaan dimana hampir 90 persen diantaranya merupakan kecelakaan di laut.

"Kasus kecelakaan laut terbanyak yang kami tangani yaitu di perairan sekitar Kabupaten Asmat dan Kabupaten Mimika. Rata-rata musibah yang kami tangani yaitu kondisinya membahayakan jiwa. Sekitar 10-20 persen dari musibah yang ditangani itu korbannya tidak ditemukan," jelas Monce.

Kesulitan yang dihadapi jajaran SAR Timika dalam penanganan berbagai musibah tersebut yaitu mengetahui secara pasti lokasi para korban sebab para nelayan yang biasanya mencari ikan di kawasan pesisir selalu berpindah-pindah tempat.

Di sisi lain, katanya, pelaporan atas musibah yang terjadi itu terlambat disampaikan kepada pihak SAR.

Monce menyarankan para nelayan Timika sudah mulai menggunakan peralatan Personal Locator Beacon (PLB) yang sewaktu-waktu jika terjadi kondisi yang membahayakan jiwa bisa dihidupkan sehingga signal yang terpancar dari peralatan tersebut dapat terdeteksi oleh Command Centre Badan SAR Nasional di Jakarta.

Baca juga: Menhub: Koordinasi arus mudik Natal berjalan baik
Baca juga: Jasa Marga perkirakan puncak mudik Natal H-3