Kebun Raya Bogor dibuka lagi setelah cuaca membaik
18 Desember 2018 21:51 WIB
Relawan pramuka Kota Bogor memungut sampah dalam acara Bebersih Bogor di pedestrian Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/9/2018). Aksi Bebersih Bogor dalam rangka World Cleanup Day 2018 yang dilakukan serentak di 150 negara di dunia dan 34 provinsi di Indonesia tersebut untuk mengedukasi dan mengubah pola pikir serta prilaku masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarang tempat. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.
Bogor, Jabar, (ANTARA News) - Manajemen Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor-LIPI memutuskan untuk membuka kembali operasional Kebun Raya Bogor dengan mempertimbangkan kondisi cuaca yang sudah lebih baik.
"Pelayanan kunjungan Kebun Raya Bogor kami putuskan dibuka kembali secara situasional," kata Staf Humas PKT Kebun Raya LIPI, Ayi Doni Darussalam, di Bogor, Selasa malam.
Ia menjelaskan secara situasional yang dimaksudkan adalah, apabila cuara memburuk, maka kunjungan Kebun Raya Bogor akan ditutup kembali, dan pengunjung diarahkan ke lokasi yang lebih aman.
Pengunjung Kebun Raya Bogor juga diarahkan untuk mendatangi lokasi-lokasi yang lebih aman dan menghindari lokasi yang terdapat kerawanan pohon atau ranting yang patah.
"Situasional artinya, kalau kondisi cuaca kurang kondusif, maka akan ditutup langsung," tambahnya.
Kunjungan ke Kebun Raya Bogor ditutup sementara terhitung sejak Minggu (16/12) pukul 14.00 WIB dikarenakan angin kencang yang melanda wilayah sekitar kebun raya itu.
Penutupan berlangsung hingga hari Senin (17/12), dan mulai Selasa ini, manajemen memutuskan untuk membuka lagi kunjungan, mengingat musim libur sekolah, menjelang Natal dan Tahun Baru, di mana biasanya pengunjung Kebun Raya Bogor meningkat.
Pada Minggu (16/12) pengunjung Kebun Raya Bogor mencapai 4.455 orang. Lalu pada Senin (17/12) walau sudah ditutup pengunjung tetap datang, yakni berjumlah 448 orang.
"Pengunjung yang datang adalah yang sudah memesan tiket jauh-jauh hari sebelumnya, kebanyakan adalah kunjungan dari sekolah-sekolah," katanya.
Mereka yang datang, kata Ayi Doni Darussalam, diarahkan hanya mengunjungi kebun raya di area aman, dan Museum Zoologi. Untuk wilayah yang rawan pohon tumbang, untuk sementara dilarang untuk dikunjungi.
"Bila besok (Rabu, 19/12) cuaca cerah, Kebun Raya Bogor kembali dibuka untuk pengunjung, sehingga warga dapat mengisi liburan sekolah bersama keluarga," katanya.
Semetara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Bogor, Hadi Saputra mengatakan, angin yang terjadi selama dua hari yang lalu karena ada efek siklon tropis Kenanga.
"Tapi sekarang sudah kembali normal," katanya.
Ia menambahkan, potensi angin kencang masih terjadi selama musim hujan sampai Maret 2019. Kecepatan angin diperkirakan bisa sampai 50 km per jam, sedangkan normalnya 30 km per jam. Sedangkan angin puting beliung kecepatannya bisa mencapai 90 km per jam.
"Kami imbau kepada warga untuk waspada dan hati-hati selama musim hujan, selalu mengikuti info dari BMKG," kata Hadi.
Baca juga: Kebun Raya Bogor ditutup sementara akibat potensi angin kencang
Baca juga: Kedatangan Obama, Kebun Raya Bogor tetap dibuka
"Pelayanan kunjungan Kebun Raya Bogor kami putuskan dibuka kembali secara situasional," kata Staf Humas PKT Kebun Raya LIPI, Ayi Doni Darussalam, di Bogor, Selasa malam.
Ia menjelaskan secara situasional yang dimaksudkan adalah, apabila cuara memburuk, maka kunjungan Kebun Raya Bogor akan ditutup kembali, dan pengunjung diarahkan ke lokasi yang lebih aman.
Pengunjung Kebun Raya Bogor juga diarahkan untuk mendatangi lokasi-lokasi yang lebih aman dan menghindari lokasi yang terdapat kerawanan pohon atau ranting yang patah.
"Situasional artinya, kalau kondisi cuaca kurang kondusif, maka akan ditutup langsung," tambahnya.
Kunjungan ke Kebun Raya Bogor ditutup sementara terhitung sejak Minggu (16/12) pukul 14.00 WIB dikarenakan angin kencang yang melanda wilayah sekitar kebun raya itu.
Penutupan berlangsung hingga hari Senin (17/12), dan mulai Selasa ini, manajemen memutuskan untuk membuka lagi kunjungan, mengingat musim libur sekolah, menjelang Natal dan Tahun Baru, di mana biasanya pengunjung Kebun Raya Bogor meningkat.
Pada Minggu (16/12) pengunjung Kebun Raya Bogor mencapai 4.455 orang. Lalu pada Senin (17/12) walau sudah ditutup pengunjung tetap datang, yakni berjumlah 448 orang.
"Pengunjung yang datang adalah yang sudah memesan tiket jauh-jauh hari sebelumnya, kebanyakan adalah kunjungan dari sekolah-sekolah," katanya.
Mereka yang datang, kata Ayi Doni Darussalam, diarahkan hanya mengunjungi kebun raya di area aman, dan Museum Zoologi. Untuk wilayah yang rawan pohon tumbang, untuk sementara dilarang untuk dikunjungi.
"Bila besok (Rabu, 19/12) cuaca cerah, Kebun Raya Bogor kembali dibuka untuk pengunjung, sehingga warga dapat mengisi liburan sekolah bersama keluarga," katanya.
Semetara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Bogor, Hadi Saputra mengatakan, angin yang terjadi selama dua hari yang lalu karena ada efek siklon tropis Kenanga.
"Tapi sekarang sudah kembali normal," katanya.
Ia menambahkan, potensi angin kencang masih terjadi selama musim hujan sampai Maret 2019. Kecepatan angin diperkirakan bisa sampai 50 km per jam, sedangkan normalnya 30 km per jam. Sedangkan angin puting beliung kecepatannya bisa mencapai 90 km per jam.
"Kami imbau kepada warga untuk waspada dan hati-hati selama musim hujan, selalu mengikuti info dari BMKG," kata Hadi.
Baca juga: Kebun Raya Bogor ditutup sementara akibat potensi angin kencang
Baca juga: Kedatangan Obama, Kebun Raya Bogor tetap dibuka
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018
Tags: