Pembangunan transmigrasi diarahkan berbasis kawasan
18 Desember 2018 19:37 WIB
TRANSMIGRASI DI SULBAR Wakil gubernur Sulawesi Barat, Enny Angraeny Anwar (kiri) menyambut warga Transmigrasi saat tiba di Bandara Tampa Padang Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (21/11/2018). Sebanyak 68 orang dari 20 kepala keluarga asal Provinsi DKI, DIY, Jateng dan Jabar ditransmigrasikan ke Desa Saluandeang, Kabupaten Mamuju Tengah, karena tidak memiliki pekerjaan di daerahnya. ANTARA FOTO/Akbar Tado/hp. (ANTARA FOTO/AKBAR TADO)
Jakarta (ANTARA News )- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengatakan pembangunan transmigrasi saat ini diarahkan berbasis kawasan sebagai salah satu skema pertumbuhan yang tidak hanya berbasis spasial dan komoditas unggulan.
Program transmigrasi merupakan salah satu solusi mengatasi persoalan pembangunan bangsa melalui upaya peningkatan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan dan berkelanjutan," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo dalam keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan transmigrasi juga memberdayakan masyarakat di kawasan tersebut agar mampu menjadi pelaku ekonomi yang mumpuni dan penikmat manfaat dari hasil pembangunan itu.
Eko menilai bahwa model transmigrasi kalau tidak dikembangkan dengan model pembangunan desa tidak akan mempunya manfaat bagi para transmigran.
Pasalnya, berdasarkan evaluasi dari Kemendes PDTT, sejumlah tanah yang awalnya diberikan kepada para transmigran akan habis jika diwariskan tapi tidak dimanfaatkan dengan baik.
"Dalam mendukung program transmigrasi, pemerintah telah memiliki program pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). Dalam program Prukades ini, kita berkolaborasi dengan sejumlah pemerintah daerah, kementerian terkait, Perbankan,dan swasta," kata dia lagi.
Program Prukades ini, kata Menteri Eko, diyakini dapat mensejahterakan para transmigran dan masyarakat sekitarnya. Salah satunya yakni pengembangan Prukades Tebu di kawasan transmigrasi Melolo, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur dan pengembangan Prukades Sawit di kawasan transmigrasi Bupul, Merauke, Papua, serta Prukades lainnya di daerah lainnya.
"Tercatat pada tahun ini, total investasi melalui pola kemitraan dengan pengembangan Prukades di kawasan transmigrasi telah mencapai Rp 15,97 triliun. Kita berharap para wredatama bisa melihat atau turut berkontribusi dalam membangun desanya. Karena banyak potensi yang bisa digarap oleh para wredatama di desa. Baik usaha maupun potensi lainnya," kata dia lagi.
Baca juga: Kemendes PDTT ubah pola transmigrasi
Baca juga: Beda tantangan, transmigrasi kembangkan model investasi
Program transmigrasi merupakan salah satu solusi mengatasi persoalan pembangunan bangsa melalui upaya peningkatan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan dan berkelanjutan," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo dalam keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan transmigrasi juga memberdayakan masyarakat di kawasan tersebut agar mampu menjadi pelaku ekonomi yang mumpuni dan penikmat manfaat dari hasil pembangunan itu.
Eko menilai bahwa model transmigrasi kalau tidak dikembangkan dengan model pembangunan desa tidak akan mempunya manfaat bagi para transmigran.
Pasalnya, berdasarkan evaluasi dari Kemendes PDTT, sejumlah tanah yang awalnya diberikan kepada para transmigran akan habis jika diwariskan tapi tidak dimanfaatkan dengan baik.
"Dalam mendukung program transmigrasi, pemerintah telah memiliki program pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). Dalam program Prukades ini, kita berkolaborasi dengan sejumlah pemerintah daerah, kementerian terkait, Perbankan,dan swasta," kata dia lagi.
Program Prukades ini, kata Menteri Eko, diyakini dapat mensejahterakan para transmigran dan masyarakat sekitarnya. Salah satunya yakni pengembangan Prukades Tebu di kawasan transmigrasi Melolo, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur dan pengembangan Prukades Sawit di kawasan transmigrasi Bupul, Merauke, Papua, serta Prukades lainnya di daerah lainnya.
"Tercatat pada tahun ini, total investasi melalui pola kemitraan dengan pengembangan Prukades di kawasan transmigrasi telah mencapai Rp 15,97 triliun. Kita berharap para wredatama bisa melihat atau turut berkontribusi dalam membangun desanya. Karena banyak potensi yang bisa digarap oleh para wredatama di desa. Baik usaha maupun potensi lainnya," kata dia lagi.
Baca juga: Kemendes PDTT ubah pola transmigrasi
Baca juga: Beda tantangan, transmigrasi kembangkan model investasi
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018
Tags: