Bandarlampung (ANTARA News) - Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sungguh menghadirkan sensasi dan rasa bangga, karena di wilayah Lampung kini sudah terdapat jalan bebas hambatan sebagaimana halnya di Pulau Jawa.

Sehubungan tol masih gratis dan diperkirakan awal Januari 2019 baru berbayar, tak sedikit pengendara yang berulang-ulang melintasi tol Lematang-Kota Baru untuk hanya sekedar merasakan sensasi kehadiran jalan tol itu.

Kesempatan itu juga digunakan untuk menyaksikan pemandangan sebelah kiri dan kanan jalan tol yang masih hijau asri dan penuh pepohohan.

Kondisi jalan tol masih lengang, namun mulus, dengan pemandangan yang asri serba hijau. Kondisi jalan itu tentu berbeda jauh dengan kondisi Jalan Lintas Sumatera Lampung yang macet, berlubang -lubang dan kiri kanan jalan lintas itu dipenuhi dengan "hutan beton".

Namun, harus menggunakan kartu tol elektronik (e-toll) agar bisa masuk ke Jalan Tol Trans Sumatera.

Kehadiran jalan tol di Sumatera, terutama di Lampung, sudah lama dinantikan, karena dampak utamanya adalah mempercepat perkembangan perekonomian daerah.

Ketua MPR Zulkifli Hasan, saat meninjau pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di Desa Sabahbalau Lampung Selatan pada pekan pertama November 2015 lalu, mengatakan bahwa sudah sekitar 20 tahun masyarakat Provinsi Lampung menanti dibangunnya jalan tol tersebut.

Ketika itu, Zulkifli yang berasal dari Lampung juga mengatakan bahwa sudah sejak lama masyarakat menanti jalan tol, sebelumnya hanya diberikan janji dan janji itu tidak pernah terealisasi.

Kini jalan bebas hambatan sudah siap digunakan di wilayah Lampung. Tol Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,94 km bahkan direncanakan diresmikan Presiden Joko Widodo pada 22 Desember 2018.

Peletakan batu pertama pembangunan Tol Trans Sumatera itu dilakukan Presiden Joko Widodo di Desa Sabahbalau Kabupaten Lampung Selatan pada 30 April 2015. Pada April 2018, Tol Trans Sumatera Seksi Pelabuhan Bakauheni- Simpang Susun Bakauheni sepanjang 8,90 km, dan Seksi Lematang-Kota Baru sepanjang 5,64 km sudah diresmikan.

Kedua seksi jalan tol itu merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera ruas Pelabuhan Bakauheni- Terbanggi Besar.

Berbagai persiapan dan pengecekan telah dilakukan menjelang peresmian penggunaan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, dan hasilnya adalah jalan tol itu sudah siap digunakan.

Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo dan Wakil Gubernur Bachtiar Basri mengecek kesiapan JTTS dengan melakukan konvoi bersama Kapolda Lampung Irjen Purwadi Arianto dan jajaran Polda Lampung pada Sabtu lalu. Mereka melintas melalui Gerbang Tol Lematang hingga ruas Tol Bakauheni, kembali melalui Gerbang Tol Kota Baru.

Setelah melakukan pengecekan, Gubernur memastikan bahwa JTTS ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sudah siap digunakan.

Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Keamanan dan Keselamatan (Kasubdit Kamsel) Ditlantas Polda Lampung AKBP Junaidi menyebutkan bahwa hasil survei menunjukkan JTTS sudah layak digunakan, dan fasilitas lampu penerangan jalan sudah terpasang di sepanjang JTTS Bakauheni-Terbanggi Besar.

Tulang Punggung

Menurut Gubernur Lampung, penggunaan JTTS Bakauheni-Terbanggi Besar akan memudahkan akses masyarakat, dan perekonomian Lampung akan bertumbuh pesat karena JTTS menjadi tulang punggung sistem logistik nasional.

Karena JTTS terkoneksi dengan Bandara Radin Inten II Lampung dan Dermaga Eksekutif Bakauheni-Merak maka jumlah kunjungan wisatawan ke Lampung juga diprediksi meningkat pesat.

Untuk menarik minat wisatawan ke Lampung, berbagai sarana dan prasarananya tetap dibangun, sementara pemerintah daerah juga membenahi usaha keprawisataan di daerahnya dengan menyajikan festival budaya dan pertunjukan lainnya. Sementara Bandara Radin Inten II Lampung tengah dikembangkan menjadi bandara internasional, dan Lanudad Gatot Subroto akan menjadi bandara komersial, untuk menopang minat wisatawan ke Lampung.

Gubernur juga menyebutkan terbukanya konektivitas melalui JTTS akan membuka peluang investasi di kawasan-kawasan pusat pertumbuhan ekonomi baru, baik di sektor industri maupun pariwisata.

Ia mengharapkan rancang bangun kawasan-kawasan dimaksud mampu mengembangkan sektor-sektor produktif yang dapat memperkuat keberdayaan masyarakat dan memperluas kesempatan kerja tidak hanya di Provinsi Lampung, namun juga di wilayah regional Sumatra.

Setelah JTTS ruas Bakauheni-Terbanggi Besar diresmikan penggunaannya pada Desember ini, ruas tol lainnya dari Terbanggi Besar (Lampung) -Palembang juga diperkirakan bisa digunakan pada April 2019 atau dua bulan lebih cepat dari target Juni.

Presiden Joko Widodo memang mengungkapkan dirinya meminta kepada pihak kontraktor agar pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera untuk seksi Bakahuni-Palembang bisa diresmikan April 2019.

Panjang JTTS mulai dari Bakauheni (Lampung Selatan) hingga Palembang (Sumsel) sepanjang kurang lebih 350 km, yang memakan waktu sekitar 8-9 jam melalui jalan biasa, namun bisa 4-5 jam jika melalui tol. Sementara waktu tempuh Bandarlampung-Bakauheni yang panjangnya sekitar 90 km kini bisa mencapai 2-3 jam, karena kondisi jalan yang berlubang dan volume kendaraan padat. Jika via tol maka waktunya bisa sekitar 1-1,5 jam.

Terkait itu, Presiden Joko Widodo ketika meninjau pembangunan JTTS ruas Bakauheni-Terbanggi Besar pada November 2018 lalu berharap agar Tol Trans Sumatera dapat memicu daya saing.

Baca juga: Tol Bakauheni-Terbanggi Besar akan diresmikan pada Desember
Baca juga: Ini harapan Rini terhadap keberadaan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar