Jakarta (ANTARA News) - Biro perjalanan daring (OTA) Traveloka enggan berkomentar mengenai kabar mereka mengakuisisi tiga perusahaan sejenis, termasuk Pegipegi dari Indonesia.
"Saat ini kami belum bisa memberikan komentar apapun terkait hal itu,"kata Kurnia Rosyada, Vice President of Marketing Traveloka, di Jakarta, Selasa.
Pihaknya juga masih bungkam mengenai kemungkinan Traveloka akan menjadi decacorn tahun depan, bila akuisisi tersebut memang benar.
"Belum tahu ya, semoga, amin saja," ujar dia.
Baca juga: Traveloka akan jadi decacorn? Ini reaksi Menkominfo
Laman Tech In Asia menyebutkan Traveloka sudah mengakuisisi Pegipegi, Mytour dari Vietnam, dan Travelook dari Filipina, senilai 66,8 miliar dolar.
Ketiga perusahaan tersebut tadinya merupakan subsider dari perusahaan Jepang, Recruit Holdings.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berharap Indonesia segera memiliki perusahaan rintisan yang berstatus decacorn, yaitu memiliki valuasi senilai 1 miliar dolar. Saat ini Indonesia baru memiliki empat unicorn, perusahaan yang memiliki valuasi 1 juta dolar, yaitu GOJEK, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak.
Rudiantara yakin tahun depan perusahaan rintisan Indonesia akan ada yang naik tingkat menjadi decacorn, namun, dia enggan membocorkan siapa yang akan menembus 1 miliar dolar pada 2019.
Baca juga: China tawarkan bantuan 5G untuk ASEAN, Indonesia belum tentukan sikap
Dikabarkan akuisisi Pegipegi, Traveloka enggan berkomentar
18 Desember 2018 15:03 WIB
logo traveloka (traveloka.com)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018
Tags: