Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Latihan tempur gabungan antara TNI AU bersama dengan Angkatan Udara Singapura yang berlangsung selama dua bulan di Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, berakhir.

"Saya yakin semua siswa telah meningkatkan pengetahuan dan kapabilitas taktik pertempuran udara," kata Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Yuyu Sutisna, di sela penutupan latihan tempur gabungan tersebut di Pekanbaru, Senin.

Ia menjelaskan, seluruh siswa dan prajurit yang terlibat dalam latihan gabungan bertajuk "Joint Fighter Weapon Course" (JFWC) tersebut telah bekerja keras selama dua bulan.

Kerja keras tanpa henti itu dilakukan untuk memenuhi kompetensi taktik pertempuran udara ke udara dan udara ke permukaan, sehingga latihan dapat berlangsung secara aman dan lancar.

"Saya sangat senang dan bangga anggota saya dapat turut berpartisipasi dalam JFWC," katanya.

Ia menjelaskan, kerja sama erat antara kedua negara bertetangga dalam bidang militer tersebut telah terjalin selama 38 tahun. Selama itu pula, TNI AU dapat terus meningkatkan kemampuan personel TNI AU dan AU Singapura dalam melaksanakan dan mengeksekusi koordinasi operasi udara.

"Saya percaya nilai yang telah kalian dapatkan selama kursus akan menjadi hal penting bagi pelaksanaan tugas di masa datang. Saya juga yakin JFWC akan semakin mempererat persahabatan dan hubungan di antara semua peserta," katanya.

Latihan tempur gabungan dengan melibatkan jet tempur F-16 Fighting Falcon digelar sejak awal Oktober 2018. Program latihan meliputi Basic Fighter Maneuver (BFM), Air Combat Tactic (ACT), Surface Attack Tactic (SAT) hingga puncaknya adalah Large Force Employment (LFE) atau Mission Orientation Training (MOT).

Lanud Roesmin Nurjadin merupakan pangkalan militer tipe A satu-satunya di Pulau Sumatera. Pangkalan itu kini diperkuat dengan dua skadron tempur, yakni Skuadron Udara 12 (Hawk 209) dan Skuadron Udara 16 (F-16 Fighting Falcon Block 52ID).