Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Nila Moeloek memberikan penghargaan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Yasonna H. Laoly atas upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di lembaga pemasyarakatan.

"Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham secara konsisten sejak tahun 2003 melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan di rumah tahanan negara dan lembaga pemasyarakatan di seluruh Indonesia," kata Nila saat menghadiri peringatan Hari HIV/AIDS di LP Cipinang Jakarta, Senin.

Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham juga berkomitmen melaksanakan skrining tes HIV bagi seluruh tahanan dan warga binaan, serta memberikan segera penatalaksanaan dalam upaya mempertahankan kesehatannya.

Dengan mengetahui status HIV, disiplin dalam melaksanakan pengobatan dapat mempertahankan kualitas kesehatan untuk optimalnya program pembinaan kemandirian.

Layanan kesehatan terkait konseling dan tes HIV/AIDS telah terselenggara di 431 RS, puskesmas, LSM, dan rutan/lapas. Lalu, diselenggarakan pula layanan perawatan dan pengobatan bagi ODHA di 323 rumah sakit yang merupakan satelit atau pengampunya.

Terkait layanan jarum dan alat suntik steril saat ini tersedia di 194 puskesmas, sementara program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA) ada di 91 RS dan puskesmas.

Selain itu, program terapi rumatan Metadon sampai saat ini telah ada di 79 RS, puskesmas dan rutan/lapas. Akses pengobatan Antiretroviral Virus (ARV) bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) kini semakin meningkat. Namun, masih perlu peningkatan bahkan diperluas ke seluruh layanan kesehatan yang terdapat di lapas atau rutan.

Menkes Nila Moeloek meminta dukungan para warga binaan dan tahanan untuk mendorong rekan-rekannya secara sukarela agar mau tes HIV.

"Saya titip, tolong semuanya katakan tidak pada narkoba. Dorong teman-temannya untuk memeriksakan diri. Kalau HIV semakin cepat diobati, semakin baik. Kalau saya yang bicara, mungkin tidak akan didengar. Kalau teman-temannya yang mengajak akan lebih didengar," kata Menkes Nila.

Selain itu, Menkes juga mengingatkan bahwa para ODHA perlu rajin memeriksakan diri karena penurunan daya kekebalan tubuh membuat mereka rentan terkena TBC, Hepatitis maupun infeksi menular seksual (IMS).