Jakarta, (ANTARA News) - Kejuaraan Nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) 2018 akan menjadi momentum terakhir bagi atlet ganda campuran Liliyana Natsir, atau akrab disapa Butet, mewakili klubnya PB Djarum Kudus sebelum pensiun pada 2019.
"Kemungkinan kami masih akan menurunkan Liliyana karena itu akan menjadi penampilan terakhirnya untuk berkontribusi kepada klub," kata Manajer Tim Djarum Kudus Fung Permadi selepas konferensi pers Kejurnas PBSI 2018 di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin.
Baca juga: Indonesia Masters 2019 jadi kejuaraan terakhir Owi/Butet
Fung mengatakan keikutsertaan Butet yang akan berpasangan dengan Tontowi Ahmad, atau pemain yang akrab disapa Owi itu, merupakan inisiatif dari pasangan medali emas Olimpiade Rio 2016 itu dan bukan permintaan dari klub PB Djarum.
"Dari klub, kami sebenarnya tidak ingin terlalu memaksakan mereka. Tapi, Butet menawarkan diri karena pada 2019 dia sudah tidak lagi menjadi pemain," kata Fung.
PB Djarum, menurut Fung, mengharapkan hasil terbaik dalam Kejurnas 2018 setelah meraih gelar pada pertandingan beregu campuran dewasa Divisi I Kejurnas 2016. Klub asal Kudus itu mengalahkan klub Jaya Raya Jakarta dengan skor 3-0.
"Kami akan menyiapkan kondisi fisik dan mental atlet-atlet kami agar siap bertanding dan berkontribusi kepada klub. Dalam pertandingan beregu, semua hal bisa terjadi dan mempengaruhi hasil pertandingan," kata Fung.
Pada pertandingan beregu campuran dewasa Divisi I Kejurnas PBSI 2018, PB Djarum masuk grup B bersama klub SGS PLN Bandung, Exist Jakarta, dan PBAD Bandung.
Sementara, grup A pertandingan beregu campuran dewasa Divisi I terdiri dari tiga klub yaitu Jaya Raya Jakarta, Mutiara Cardinal Bandung, dan Berkat Abadi Banjar Baru. ***4***
Baca juga: PBSI berikan kesempatan juara Kejurnas 2018 magang selama enam bulan
Kejurnas 2018 momentum terakhir Butet wakili Djarum
17 Desember 2018 18:55 WIB
Ilustrasi atlet bulu tangkis ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/LIliyana Natsir. (Humas PBSI)
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: