Ulama: Dewan Dakwah Pidie jangan hanya diam
16 Desember 2018 15:17 WIB
Prajurit TNI Kodam Iskandar Muda membersihkan puing bangunan masjid Jamik Quba yang roboh akibat gempa bumi berkekuatan 6,5 SR di Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Minggu (11/12/2016). Tim TNI gabungan bersama warga terus membersihkan fasilitas umum seperti masjid, pondok pesantren, sekolah dan rumah warga yang roboh akibat gempa serta mencari korban yang belum ditemukan. (ANTARA FOTO/Rahmad/P003)
Banda Aceh, (ANTARA News) - Ulama yang juga Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh, Tgk Hasanuddin Yusuf Adan mengatakan, Dewan Dakwah Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh harus terus bekerja keras dan jangan hanya diam saja.
"Kami berharap pengurus Dewan Dakwah Pidie dapat menaruh perhatian yang serius dengan gerakan dakwah di Pidie. Karena itu, Dewan Dakwah Pidie harus terus bergerak, jangan diam saja dan harus bekerja keras," katanya di Sigli, ibu kota Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, Minggu.
Pernyataan tersebut dikemukakannya pada pelantikan Pengurus Daerah Dewan Dakwah Pidie periode 2018 hingga 2021. Pelantikan turut dihadiri Rektor Universitas Jabal Ghafur Sulaiman Usman, Kepala Baitul Mal Kabupaten (BMK) Pidie Adnan Saidan dan lainnya.
Pengurus Daerah Dewan Dakwah Pidie diketuai Tgk Junaidi Ahmad, Darwin Juaini sebagai sekretaris, H Moenawar Daud sebagai bendahara dan dibantu bidang lainnya.
Ia menambahkan Kabupaten Pidie merupakan sumber pergerakan Islam di Aceh. Di antaranya pergerakan tersebut lahirnya Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) yang diketuai Abu Daud Beureueh.
Dengan demikian, kata Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN AR-Raniry, Banda Aceh itu, tidak mungkin dakwah bangkit di Kabupaten Pidie. Apalagi kepengurusan Dewan Dakwah Pidie berasal dari beragam profesi yang dapat memudahkan dalam bergerak.
"Tentunya kami sangat mengharapkan dukungan dari tokoh masyarakat dan pemerintah daerah untuk kelancaran kegiatan Dewan Dakwah ke depannya dalam rangka memajukan kepentingan umat," kata Tgk Hasanuddin.
Ketua Dewan Dakwah Pidie Tgk Junaidi Ahmad mengemukakan pihaknya akan bekerja keras melaksanakan dakwah-dakwah guna membumikan syariat Islam di wilayah itu.
Selain itu, pihaknya juga akan terus bersinergi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Apalagi, pemerintah daerah telah menetapkan gampong (desa) percontohan syariat Islam di Kabupaten Pidie.
"Gampong percontohan syarat Islam ini menjadi momen bagi Dewan Dakwah Pidie untuk bisa memberikan kontribusi dalam melaksanakan amanah umat itu," tambahnya.
Baca juga: Pemerhati : fungsi surau harus direvitalisasi
Baca juga: Khatib ajak warga Pidie Jaya introspeksi, dekati lagi masjid
"Kami berharap pengurus Dewan Dakwah Pidie dapat menaruh perhatian yang serius dengan gerakan dakwah di Pidie. Karena itu, Dewan Dakwah Pidie harus terus bergerak, jangan diam saja dan harus bekerja keras," katanya di Sigli, ibu kota Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, Minggu.
Pernyataan tersebut dikemukakannya pada pelantikan Pengurus Daerah Dewan Dakwah Pidie periode 2018 hingga 2021. Pelantikan turut dihadiri Rektor Universitas Jabal Ghafur Sulaiman Usman, Kepala Baitul Mal Kabupaten (BMK) Pidie Adnan Saidan dan lainnya.
Pengurus Daerah Dewan Dakwah Pidie diketuai Tgk Junaidi Ahmad, Darwin Juaini sebagai sekretaris, H Moenawar Daud sebagai bendahara dan dibantu bidang lainnya.
Ia menambahkan Kabupaten Pidie merupakan sumber pergerakan Islam di Aceh. Di antaranya pergerakan tersebut lahirnya Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) yang diketuai Abu Daud Beureueh.
Dengan demikian, kata Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN AR-Raniry, Banda Aceh itu, tidak mungkin dakwah bangkit di Kabupaten Pidie. Apalagi kepengurusan Dewan Dakwah Pidie berasal dari beragam profesi yang dapat memudahkan dalam bergerak.
"Tentunya kami sangat mengharapkan dukungan dari tokoh masyarakat dan pemerintah daerah untuk kelancaran kegiatan Dewan Dakwah ke depannya dalam rangka memajukan kepentingan umat," kata Tgk Hasanuddin.
Ketua Dewan Dakwah Pidie Tgk Junaidi Ahmad mengemukakan pihaknya akan bekerja keras melaksanakan dakwah-dakwah guna membumikan syariat Islam di wilayah itu.
Selain itu, pihaknya juga akan terus bersinergi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Apalagi, pemerintah daerah telah menetapkan gampong (desa) percontohan syariat Islam di Kabupaten Pidie.
"Gampong percontohan syarat Islam ini menjadi momen bagi Dewan Dakwah Pidie untuk bisa memberikan kontribusi dalam melaksanakan amanah umat itu," tambahnya.
Baca juga: Pemerhati : fungsi surau harus direvitalisasi
Baca juga: Khatib ajak warga Pidie Jaya introspeksi, dekati lagi masjid
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018
Tags: