MPR gelar Evaluasi Pemberitaan 2018
16 Desember 2018 13:42 WIB
Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah (tengah), didampingi Kepala Bagian Pemberitaan dan Layanan Informasi Muhammad Jaya dan Kepala Subag Pemberitaan Budi Muliawan hadir dalam "Media Expert Meeting" dengan 35 redaktur senior media cetak, online dan elektronik di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (15/12). (Humas MPR)
Jakarta - (ANTARA News) - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar "Evaluasi Publikasi Pemberitaan MPR Tahun 2018" lewat pertemuan "Media Expert Meeting" dengan 35 redaktur senior media cetak, online dan elektronik di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (15/12).
Petemuan dengan awak media ini dipimpin Kepala Biro Humas MPR, Siti Fauziah, didampingi Kepala Bagian Pemberitaan dan Layanan Informasi Muhammad Jaya dan Kepala Subag Pemberitaan Budi Muliawan.
Dalam sambutannya Siti Fauziah mengucapkan apresiasi terhadap media yang telah bekerja sama dengan MPR selama tahun 2018 ini. Kerja sama yang terjalin selama ini berjalan dengan baik. Ia mengharapkan pada 2019 kerja sama akan semakin baik lagi. "Kita harapkan tahun depan lebih bersinergi lagi. Komunikasi yang sudah terjalin bisa ditingkatkan lagi," harapnya.
Dalam pertemuan ini Siti Fauziah meminta para redaktur senior untuk menyampaikan evaluasi dan masukan yang berkaitan dengan publikasi pemberitaan MPR. "Humas MPR dengan media adalah partner sejajar. Kita adalah mitra sejajar dan mempunyai kepentingan yang sama," ujar wanita yang akrab disapa Bu Titi dalam keterangan resmi yang diterima Antara Jakarta, Minggu.
Lebih lanjut Siti Fauziah mengatakan bahwa tahun depan sudah memasuki persiapan Pemilu 2019, yaitu pemilu legislatif dan pemilu presiden secara serentak. "Pemberitaan MPR diharapkan tetap optimal. Kita lakukan yang terbaik untuk semuanya," kata Siti Fauziah mengingatkan.
Peserta media expert meeting tidak memungkiri adanya irisan antara pimpinan MPR dan kontestasi politik menjelang pemilu serentak 2019. Dalam kontestasi politik itu para peserta mengharapkan pemberitaan MPR melalui pernyataan pimpinan MPR tetap bernuansa menjaga persatuan bangsa dan mewujudkan pemilu damai.
Pemilu serentak 2019 bisa menjadi momentum bagi MPR untuk meredam potensi kegaduhan di masyarakat. "Ketika banyak berita hoaks, fitnah, ujaran kebencian, MPR bisa berperan untuk meredam kegaduhan itu. Ini bisa dilakukan melalui pesan dan pernyataan pimpinan MPR," ujar Abdul Rochim dari Koran Sindo.
Pendapat serupa disampaikan Mega Putra Ratya dari Detik.com. Dia mengatakan momentum jelang pemilu serentak 2019 ini bisa dimanfaatkan untuk mensosialisasikan Empat Pilar MPR, misalnya melalui pernyataan dan imbauan pimpinan MPR. "Di sini peran pimpinan MPR dan sosialisasi Empat Pilar MPR untuk melawan hoaks, kampanye hitam, fitnah dengan sosialisasi Empat Pilar MPR. Pimpinan MPR menyampaikan imbauan yang menyejukan dan mendamaikan," ujarnya.
Beberapa masukan lain dari awak media adalah berita kegiatan MPR agar juga dikemas dengan infografis, berita MPR tidak hanya tertulis tapi juga dalam bentuk video (gambar) untuk televisi, sosialisasi Empat Pilar MPR dikaitkan dengan isu kekinian, dan lainnya.
Baca juga: Pimpinan MPR yakini adu gagasan segera warnai Pilpres 2019
Baca juga: Ketua MPR ingatkan tahun politik jangan rusak kebersamaan
Petemuan dengan awak media ini dipimpin Kepala Biro Humas MPR, Siti Fauziah, didampingi Kepala Bagian Pemberitaan dan Layanan Informasi Muhammad Jaya dan Kepala Subag Pemberitaan Budi Muliawan.
Dalam sambutannya Siti Fauziah mengucapkan apresiasi terhadap media yang telah bekerja sama dengan MPR selama tahun 2018 ini. Kerja sama yang terjalin selama ini berjalan dengan baik. Ia mengharapkan pada 2019 kerja sama akan semakin baik lagi. "Kita harapkan tahun depan lebih bersinergi lagi. Komunikasi yang sudah terjalin bisa ditingkatkan lagi," harapnya.
Dalam pertemuan ini Siti Fauziah meminta para redaktur senior untuk menyampaikan evaluasi dan masukan yang berkaitan dengan publikasi pemberitaan MPR. "Humas MPR dengan media adalah partner sejajar. Kita adalah mitra sejajar dan mempunyai kepentingan yang sama," ujar wanita yang akrab disapa Bu Titi dalam keterangan resmi yang diterima Antara Jakarta, Minggu.
Lebih lanjut Siti Fauziah mengatakan bahwa tahun depan sudah memasuki persiapan Pemilu 2019, yaitu pemilu legislatif dan pemilu presiden secara serentak. "Pemberitaan MPR diharapkan tetap optimal. Kita lakukan yang terbaik untuk semuanya," kata Siti Fauziah mengingatkan.
Peserta media expert meeting tidak memungkiri adanya irisan antara pimpinan MPR dan kontestasi politik menjelang pemilu serentak 2019. Dalam kontestasi politik itu para peserta mengharapkan pemberitaan MPR melalui pernyataan pimpinan MPR tetap bernuansa menjaga persatuan bangsa dan mewujudkan pemilu damai.
Pemilu serentak 2019 bisa menjadi momentum bagi MPR untuk meredam potensi kegaduhan di masyarakat. "Ketika banyak berita hoaks, fitnah, ujaran kebencian, MPR bisa berperan untuk meredam kegaduhan itu. Ini bisa dilakukan melalui pesan dan pernyataan pimpinan MPR," ujar Abdul Rochim dari Koran Sindo.
Pendapat serupa disampaikan Mega Putra Ratya dari Detik.com. Dia mengatakan momentum jelang pemilu serentak 2019 ini bisa dimanfaatkan untuk mensosialisasikan Empat Pilar MPR, misalnya melalui pernyataan dan imbauan pimpinan MPR. "Di sini peran pimpinan MPR dan sosialisasi Empat Pilar MPR untuk melawan hoaks, kampanye hitam, fitnah dengan sosialisasi Empat Pilar MPR. Pimpinan MPR menyampaikan imbauan yang menyejukan dan mendamaikan," ujarnya.
Beberapa masukan lain dari awak media adalah berita kegiatan MPR agar juga dikemas dengan infografis, berita MPR tidak hanya tertulis tapi juga dalam bentuk video (gambar) untuk televisi, sosialisasi Empat Pilar MPR dikaitkan dengan isu kekinian, dan lainnya.
Baca juga: Pimpinan MPR yakini adu gagasan segera warnai Pilpres 2019
Baca juga: Ketua MPR ingatkan tahun politik jangan rusak kebersamaan
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018
Tags: