"Harapan saya Jakmania nggak ribut-ribut lagi, jangan sampai ada oknum Jakmania yang bikin rusuh," kata Dwi Priatna Sakti, salah satu anggota Jakmania asal Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (15/12).
Dwi bersama puluhan ribu massa pendukung Persija lainnya hadir menyaksikan pawai kemenangan Persija dari Gelora Bung Karno hingga Balai Kota Jakarta setelah berhasil mengakhiri puasa gelar juara Liga 1 selama 17 tahun.
Dwi yang membawa serta istri dan anak untuk menyaksikan pawai kemenangan itu mengaku telah menjadi pendukung Persija sejak kecil dan sangat gembira tim kesayangannya itu menjadi juara liga nasional.
Sebagai penggemar berat sepak bola, Dwi juga berharap Jakmania dapat menjadi contoh komunitas pendukung klub lainnya untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban di mana pun tim mereka bertanding.
"Saya kangen banget sepak bola Indonesia yang tidak gaduh, harapannya sepak bola Eropa yang saya tonton di TV bisa terjadi di Indonesia, rivalitasnya tinggi, tapi suporternya tidak rusuh dan bisa menonton berdampingan," kata dia.
Terkait harapan pendukung Persija yang salah satunya disampaikan Dwi tersebut, Koordinator Kemenangan Persija 2018 Prasetyo mengatakan pihaknya telah menyerukan kepada semua komunitas Jakmania untuk berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban.
"Kami menekankan ke suporter Persija untuk damai dan tertib, mereka janji nggak akan bikin ulah. Kalau tidak tertib, koordinator panitia nggak akan segan kasih sanksi," kata dia.
Khususnya untuk acara pawai kemenangan Persija tersebut, Prasetyo yang sekaligus ketua koordinasi komunitas-komunitas Jakmania itu juga menggandeng pihak Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
"Kalau ada yang tidak tertib, selain tindakan dan pihak berwenang, koordinator panitia juga nggak akan segan kasih sanksi, yaitu mengucilkan komunitas asal pelaku tersebut," kata dia.
Prasetyo berharap dengan berbagai langkah antisipasi tersebut para Jakmania akan memegang komitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban karena pada dasarnya mereka ingin yang terbaik baik tim Persija.
"Saya yakin Jakmania lebih takut dipenjara dibandingkan bikin rusuh," kata dia.
Baca juga: Pawai kemenangan Persija jadi ajang kebersamaan keluarga
Baca juga: The Jakmania nyalakan flare dan kembang api sepanjang pawai