Dosen-mahasiwa UI latih nelayan membuat kapal plat datar
Kapal Inovasi Mahasiswa UI Seorang mahasiswa Fakultas Teknik UI melakukan ujicoba pada Kapal Plat Datar hasil inovasi tim mereka saat peluncurannya di Danau Kenanga Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (9/5/2016). Sejumlah mahasiswa UI yang tergabung dalam Solar Board Team (SBT), Hydros Team (HT), dan Autonomous Marine Vehicle Team (AMVT) menguji coba kapal inovasi mereka yang akan berangkat berkompetisi mewakili Indonesia pada ajang perlombaan bertemakan maritim di Belanda, Swiss, dan Amerika pada Juni-Juli 2016. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
"Pelatihan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat sivitas akademika FTUI guna mendukung usaha perikanan tangkap skala kecil serta meningkatkan kesejahteraan nelayan setempat," kata Ketua Kelompok Pengabdi Masyarakat UI Prof Dr Ir Yanuar di Depok, Jawa Barat, Jumat.
Pada program dasar pelatihan pembuatan kapal yang dilakukan dalam 10 jam meliputi dasar-dasar perancangan, pembuatan gambar model, cetak gambar model, pihaknya memberikan pengarahan dan pelatihan kepada nelayan yang berjumlah 31 orang.
Sedangkan untuk program lanjutan, pelatihan dilakukan dalam 20 jam yang meliputi pembuatan kerangka sesuai gambar, pembuatan mal/ cetakan, proses pencetakan dan proses konstruksi/pemasangan kerangka.
Rancangan kapal yang dipilih adalah kapal pelat datar, yang merupakan kapal alumunium dengan bentuk lambung datar dengan stabilitas yang baik dan sesuai dengan kondisi pantai dan perairan Karangantu yang relatif dangkal.
"Kapal ini juga cukup terjangkau secara ekonomi. Tim juga memberikan pelatihan laminasi fiber yang berkaitan dengan teknik laminasi yang efektif dan cara pencampuran material," katanya.
Sedangkan pada pelatihan "cold storage", para nelayan diberikan pengenalan material alternatif kotak penyimpanan yang terbuat dari bahan-bahan yang mudah didapat dan murah.
Yanuar memperkenalkan sistem "insulated containers" yang menggunakan "stryrofoam box" atau menggunakan material GRP dengan ketebalan 4 mm dan dilapisi superlon ketebalan minimum 20 mm.
Selain itu, juga diberikan pengenalan pendingin lumpur es serta "cold storage" untuk memperpanjang umur hasil tangkapan. Cold storage yang dirancang tim disesuaikan dengan ukuran kapal nelayan dan waktu bertahan di laut sehingga dapat digunakan dengan nyaman oleh nelayan dengan harga terjangkau.
"Kegiatan pengabdian masyarakat ditujukan untuk dapat membantu membangun potensi nelayan dalam hal 'skill' maupun kemampuan mengembangankan usaha bersama," katanya.
Ia menambahkan para nelayan antusias dan tingkat partisipasi warga juga tinggi. "Kami berharap ke depannya perekonomian di Desa Karangantu ini dapat bangkit dan semakin baik sehingga berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat," demikian Yanuar.
Baca juga: Mahaiswa UI kembangkan kapal inovasi
Baca juga: Menyibak si Jagur, kapal surya karya mahasiswa UI
Baca juga: Kapal "Bahtera Anjani" UI siap unjuk kekuatan di Swiss
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018