Ibu Negara dan Slogan "Batik Keren Abis"
19 September 2007 15:29 WIB
Jakarta (ANTARA News) - "Batik keren abis" menjadi slogann bagi kaum muda yang disampaikan Ibu Negara, Ibu Ani Yudhoyono, dalam pidatonya saat membuka Gelar Batik Nusantara 2007 di Balai Sidang Jakarta, Rabu.
Menurut Ibu Ani, istilah itu perlu dipopulerkan, agar kaum muda juga tidak malu dan ragu untuk menggunakan batik sebagai pakaian sehari-hari, sehingga produksi batik nasional meningkat dan mendorong berkembangnya perekonomian nasional.
"Dulu kalau ada yang memakai batik sering dipanggil Pak RT atau Pak Lurah. Tetapi sekarang tidak, karena batik mulai dipakai banyak orang," katanya.
Ibu Negara bercerita bahwa anak-anaknya saat ini juga sangat mencintai batik, karena melihat kedua orangtuanya selalu menggunakan batik di banyak kesempatan, bahkan pernah salah seorang putranya meminta kepada dirinya untuk memakai batik yang dipakai sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Anak saya minta ijin untuk memakai batik ayahnya. Lalu diam-diam saya bawa ke tukang jahit untuk disesuaikan ukurannya. Suatu saat pak SBY melihat batik itu dipakai dan menanyakan sepertinya pernah lihat batik itu. Saya katakan itu motif `lungsuran` SBY," katanya.
Dengan cerita itu, Ani Yudhoyono mendorong agar para orangtua untuk lebih banyak menggunakan batik sehingga anak-anak dan anggota keluarga lainnya akan mengikuti.
"Jadilah contoh di keluarga kita. Ajak mereka untuk menggunakan batik dan jadikan kebanggaan kita," katanya.
Batik Indonesia dengan segala keindahannya harus menjadi kebanggaan bangsa sehingga bisa dikembangkan menjadi sumber devisa.
Menurut dia, perkembangan batik Indonesia saat ini sudah cukup baik dan tidak kalah dengan negara lain, namun belum terkonsep dengan baik karena perajin belum berani mencantumkan label batik Indonesia dalam karyanya.
Untuk itu, dia menyambut baik diluncurkannya logo Batik Indonesia yang diharapkan selain jadi standar kualitas batik juga untuk melindungi karya batik Indonesia dari jiplakan pihak lain.
Ani Yudhoyono juga meminta para perajin batik untuk memperhatikan tiga hal yaitu menciptakan motif-motif batik yang baru, menggunakan bahan batik yang berkualitas serta menggunakan bahan pewarna yang alami.
Hadir dalam pembukaan pameran itu, antara lain Ibu Mufidah Kalla, Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalata, Menprin Fahmi Idris, Menkop dan UKM Surya Dharma Ali, Menbudpar Jero Watjik dan Ketua DPD Ginanjar Kartasasmita. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007
Tags: