Rusia tawarkan program pelatihan untuk dokter penyakit menular
14 Desember 2018 19:28 WIB
Duta Besar Federasi Rusia untuk ASEAN Alexander Ivanov (pertama kanan) dan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva (ketiga kanan) berkunjung ke RSUP Persahabatan, Jakarta, Jumat (14/12/2018). (ANTARA/Yashinta Difa)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Rusia membuka program pelatihan bagi para dokter dan ahli kesehatan dengan spesialisasi penyakit menular dari negara-negara ASEAN untuk belajar di Vladivostok.
Kota Vladivostok, yang terletak di bagian timur Rusia, memiliki sebuah pusat untuk penanganan penyakit menular dengan para profesional yang sangat ahli di bidangnya.
"Kami tahu bahwa penyakit menular adalah masalah yang sangat penting bagi negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Karena itu kami mengusulkan mengadakan program pelatihan untuk para dokter asal ASEAN di Vladivostok," kata Duta Besar Federasi Rusia untuk ASEAN Alexander Ivanov di sela-sela pemberian hibah alat kesehatan untuk RSUP Persahabatan di Jakarta, Jumat.
Program yang berlangsung selama 2019-2021 itu akan memfasilitasi 100 dokter dan ahli penyakit menular dari ASEAN untuk belajar di Rusia.
Program tersebut akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak Rusia, termasuk biaya tiket pesawat peserta, tempat tinggal, hingga pelatihan.
Inisiatif pemerintah Rusia untuk memberikan pelatihan khusus penanganan penyakit menular diapresiasi oleh Direktur Utama RSUP Persahabatan Mohammad Ali Toha.
Sebagai negara yang terbilang sukses dalam penanggulangan TBC, menurut dr. Ali, transfer pengetahuan dari Rusia akan sangat bermanfaat bagi para dokter Indonesia.
"Seperti kita ketahui bahwa Rusia sangat berhasil dalam penanggulangan TBC, dan Indonesia adalah negara terbanyak kedua penderita TBC-nya. Jadi kita ingin belajar bagaimana agar rumah sakit bisa lebih berperan dalam mempercepat eliminasi TBC di Tanah Air," kata dr. Ali.
Ia berharap kerja sama tersebut dapat segera direalisasikan untuk menyambut Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Rusia pada 2020.
Baca juga: Dubes Rusia apresiasi konsep Indo-Pasifik dari Indonesia
Baca juga: Indonesia akan jadi koordinator kerja sama Asean-Rusia
Kota Vladivostok, yang terletak di bagian timur Rusia, memiliki sebuah pusat untuk penanganan penyakit menular dengan para profesional yang sangat ahli di bidangnya.
"Kami tahu bahwa penyakit menular adalah masalah yang sangat penting bagi negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Karena itu kami mengusulkan mengadakan program pelatihan untuk para dokter asal ASEAN di Vladivostok," kata Duta Besar Federasi Rusia untuk ASEAN Alexander Ivanov di sela-sela pemberian hibah alat kesehatan untuk RSUP Persahabatan di Jakarta, Jumat.
Program yang berlangsung selama 2019-2021 itu akan memfasilitasi 100 dokter dan ahli penyakit menular dari ASEAN untuk belajar di Rusia.
Program tersebut akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak Rusia, termasuk biaya tiket pesawat peserta, tempat tinggal, hingga pelatihan.
Inisiatif pemerintah Rusia untuk memberikan pelatihan khusus penanganan penyakit menular diapresiasi oleh Direktur Utama RSUP Persahabatan Mohammad Ali Toha.
Sebagai negara yang terbilang sukses dalam penanggulangan TBC, menurut dr. Ali, transfer pengetahuan dari Rusia akan sangat bermanfaat bagi para dokter Indonesia.
"Seperti kita ketahui bahwa Rusia sangat berhasil dalam penanggulangan TBC, dan Indonesia adalah negara terbanyak kedua penderita TBC-nya. Jadi kita ingin belajar bagaimana agar rumah sakit bisa lebih berperan dalam mempercepat eliminasi TBC di Tanah Air," kata dr. Ali.
Ia berharap kerja sama tersebut dapat segera direalisasikan untuk menyambut Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Rusia pada 2020.
Baca juga: Dubes Rusia apresiasi konsep Indo-Pasifik dari Indonesia
Baca juga: Indonesia akan jadi koordinator kerja sama Asean-Rusia
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018
Tags: