Kulon Progo, DIY (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi optimistis Bandar Udara Baru Internasional Yogyakarta (New Yogyakarta International Airport/NYIA) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, beroperasi pada April 2019.

Budi di Kulon Progo, Jumat, mengatakan saat ini progres pembangunan terminal sudah mencapai 40 persen, landasan pacu 19 persen, dan bangunan lainnya dikerjakan secara stimultan.

"Nanti Maret, runway atau landasan pacu selesai 100 persen. Kami optimistis bandara sudah beroperasi untuk penerbangan internasional," katanya.

Ia mengatakan maskapai dari Korea, Jepang, dan Tiongkok sudah tertarik dengan NYIA. Jumlah penumpang dari ketiga negara tersebut sangat besar, sehingga diharapkan mendatangkan banyak turis ke Yogyakarta.

"Yang jelas kami sudah siap. Selain itu, juga penerbangan dari Arab Saudi," katanya.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi menambahkan sisi udara (air side) termasuk runway akan selesai pada Maret 2019.

"AP I sudah memperhitungkan semua, baik dari sisi air side akan selesai semua. Pada April 2019, runway dan juga apron bisa selesai 100 persen," ujarnya.

Menurut dia, pembangunan terminal 8.000 meter persegi akan digunakan untuk penerbangan internasional terlebih dulu. Panjang runway Bandara NYIA mencapai 3.250 meter.

"Bangunan terminal ini bisa menampung 2 juta hingga 3 juta penumpang. Nanti, secara bertahap dikembangkan untuk penerbangan domestik. Kami menargetkan akhir 2019 sudah selesai semua," katanya.

Terkait alasan AP I mengutamakan pembangunan terminal internasional, Faik mengatakan hal tersebut karena potensi penumpang cukup tinggi sehingga peluang itu harus ditangkap.

Dengan demikian, pariwisata di DIY dan Jawa Tengah dapat berkembang dengan cepat.

Selama ini, turis asing tidak turun di Yogyakarta karena pesawat berbadan lebar tidak dapat mendarat di Bandara Internasional Adi Sutjipto.

Namun, dengan Bandara NYIA beroperasi, maka penerbangan internasional, yang membawa turis mancanegara, bisa mendarat di Yogyakarta.

Saat ini, AP I sudah membuka slot penerbangan internasional yakni dari Singapura dan Malaysia.

"Ini terbuka untuk umrah. Pasti penerbangan dari Arab sangat tertarik karena runway panjang, yakni 3.250 meter, sehingga pesawat-pesawat besar akan tertarik mendarat di Bandara NYIA. Pesawat Boeing 777 juga bisa mendarat di Bandara NYIA," katanya.

Terkait kendala, Faik mengatakan tidak ada, hanya masalah waktu yang tinggal empat bulan. "Tidak ada kendala, hanya masalah waktu saja," katanya.

Baca juga: Bandara Kulon Progo diprioritaskan untuk penerbangan internasional