Politicawave: Jokowi-Ma'ruf masih unggul di media sosial
13 Desember 2018 20:56 WIB
Arsip: Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Joko Widodo (kedua kanan) dan Ma'ruf Amin (kanan) serta pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto (kedua kiri) dan Sandiaga Uno berfoto menunjukkan nomor urut Capres dan Cawapres Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye
Jakarta (ANTARA News) - Berdasarkan hasil pantauan PoliticaWave di media sosial pasangan calon Pesiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) masih unggul dibanding pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Head of Analyst PoliticaWave Nadia Shabilla, dalam siaran persnya, Kamis, menyebutkan pantauan selama periode 6 – 13 Desember 2018 terdapat 1.162.192 percakapan di media sosial terkait pasangan Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga.
Jumlah percakapan dimenangkan oleh pasangan Jokowi-Ma’ruf sebesar 739.206 (63,6 persen) percakapan, sementara Prabowo-Sandiaga meraih jumlah percakapan sebesar 422.986 (36,4 persen)
Platform PoliticaWave melakukan analisa sentiment terhadap percakapan dari netizen, dimana dari hasil analisa sentimen, pasangan Jokowi-Ma’ruf meraih persentase percakapan positif sebesar 46 persen, percakapan negatif sebesar 28 persen dan percakapan netral sebesar 26 persen.
Sementara pasangan Prabowo-Sandiaga meraih persentase percakapan positif sebesar 33 persen, percakapan negatif sebesar 12 persen dan percakapan netral sebesar 55 persen.
Dari analisa sentiment, dapat dilihat perbedaan strategi komunikasi antara kedua pasangan. Pendukung Jokowi-Ma’ruf di media sosial lebih gencar dalam memgkomunikasikan isu positif terkait pasangan Jokowi-Ma’ruf dan tidak terlalu mengkomunikasikan isu negatif terkait pasangan Prabowo-Sandi.
Sementara para pendukung Prabowo-Sandi lebih banyak mengkomunikasikan isu negatif pasangan Jokowi-Ma’ruf daripada mengkomunikasikan isu positif dari pasangan Prabowo-Sandi.
Sepanjang periode 6-13 Desember 2018, terdapat peristiwa menarik yang memicu sentimen positif publik terhadap pasangan Jokowi-Ma’ruf, salah satunya yaitu momen kebersamaan Jokowi dengan keluarga di Istana Bogor yang diramaikan oleh tagar #JokowiKeluargaHarmonis.
Terpantau bahwa momen kebersamaan ini menjadi topik menarik untuk dibahas dari 8 - 13 Desember 2018.
Publik, khususnya dari kalangan muda, menyoroti interaksi unik antara Jokowi dengan puteranya, Kaesang, hingga tingkah menggemaskan cucu Jokowi, Jan Ethes, ketika menjawab pertanyaan Jokowi di depan media.
Sementara percakapan negatif terkait Jokowi-Ma’ruf salah satunya dipicu oleh momen Hari HAM Sedunia, dimana terdapat sejumlah kritik dari berbagai kalangan terkait penanganan hukum oleh pemerintahan Jokowi menyangkut isu pelanggaran HAM.
Percakapan positif terkait pasangan Prabowo-Sandiaga pada periode ini diantaranya dipicu oleh adanya gerakan dukungan dari relawan Partai Emak-Emak Pendukung Prabowo-Sandi di sejumlah daerah di Indonesia.
Kelompok relawan ini melakukan aksi sosialisasi dukungan dengan cara keliling beberapa daerah seperti Pasuruan, Serang, Tangerang dan Banyuwangi.
Sementara percakapan negatif terkait pasangan ini diantaranya dipicu oleh aksi Prabowo mengecam wartawan dan media, hingga pernyataan Sandiaga Uno terkait membangun infrastruktur tanpa utang yang memicu kritikan dari banyak pihak.
Dalam melakukan analisa media sosial, PoliticaWave telah melakukan filter dan mengeluarkan akun-akun Bot dari proses analisa.
Dengan jumlah pemilih muda yang semakin besar di Pilpres 2019, media sosial akan menjadi kanal informasi yanh penting untuk menjangkau para pemilih muda.
Menurut PoliticaWave, para pemilih muda atau biasa disebut sebagai milenial mengandalkan layar smartphone dan timeline media sosialnya sebagai media informasi utama.
Baca juga: Ma`ruf Amin: Keunggulan Jokowi-Ma`ruf komunikasi yang santun
Baca juga: Survei Median sebut elektabilitas Jokowi-Maruf di atas Prabowo-Sandiaga
Baca juga: Survei LSI: Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih unggul
Head of Analyst PoliticaWave Nadia Shabilla, dalam siaran persnya, Kamis, menyebutkan pantauan selama periode 6 – 13 Desember 2018 terdapat 1.162.192 percakapan di media sosial terkait pasangan Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga.
Jumlah percakapan dimenangkan oleh pasangan Jokowi-Ma’ruf sebesar 739.206 (63,6 persen) percakapan, sementara Prabowo-Sandiaga meraih jumlah percakapan sebesar 422.986 (36,4 persen)
Platform PoliticaWave melakukan analisa sentiment terhadap percakapan dari netizen, dimana dari hasil analisa sentimen, pasangan Jokowi-Ma’ruf meraih persentase percakapan positif sebesar 46 persen, percakapan negatif sebesar 28 persen dan percakapan netral sebesar 26 persen.
Sementara pasangan Prabowo-Sandiaga meraih persentase percakapan positif sebesar 33 persen, percakapan negatif sebesar 12 persen dan percakapan netral sebesar 55 persen.
Dari analisa sentiment, dapat dilihat perbedaan strategi komunikasi antara kedua pasangan. Pendukung Jokowi-Ma’ruf di media sosial lebih gencar dalam memgkomunikasikan isu positif terkait pasangan Jokowi-Ma’ruf dan tidak terlalu mengkomunikasikan isu negatif terkait pasangan Prabowo-Sandi.
Sementara para pendukung Prabowo-Sandi lebih banyak mengkomunikasikan isu negatif pasangan Jokowi-Ma’ruf daripada mengkomunikasikan isu positif dari pasangan Prabowo-Sandi.
Sepanjang periode 6-13 Desember 2018, terdapat peristiwa menarik yang memicu sentimen positif publik terhadap pasangan Jokowi-Ma’ruf, salah satunya yaitu momen kebersamaan Jokowi dengan keluarga di Istana Bogor yang diramaikan oleh tagar #JokowiKeluargaHarmonis.
Terpantau bahwa momen kebersamaan ini menjadi topik menarik untuk dibahas dari 8 - 13 Desember 2018.
Publik, khususnya dari kalangan muda, menyoroti interaksi unik antara Jokowi dengan puteranya, Kaesang, hingga tingkah menggemaskan cucu Jokowi, Jan Ethes, ketika menjawab pertanyaan Jokowi di depan media.
Sementara percakapan negatif terkait Jokowi-Ma’ruf salah satunya dipicu oleh momen Hari HAM Sedunia, dimana terdapat sejumlah kritik dari berbagai kalangan terkait penanganan hukum oleh pemerintahan Jokowi menyangkut isu pelanggaran HAM.
Percakapan positif terkait pasangan Prabowo-Sandiaga pada periode ini diantaranya dipicu oleh adanya gerakan dukungan dari relawan Partai Emak-Emak Pendukung Prabowo-Sandi di sejumlah daerah di Indonesia.
Kelompok relawan ini melakukan aksi sosialisasi dukungan dengan cara keliling beberapa daerah seperti Pasuruan, Serang, Tangerang dan Banyuwangi.
Sementara percakapan negatif terkait pasangan ini diantaranya dipicu oleh aksi Prabowo mengecam wartawan dan media, hingga pernyataan Sandiaga Uno terkait membangun infrastruktur tanpa utang yang memicu kritikan dari banyak pihak.
Dalam melakukan analisa media sosial, PoliticaWave telah melakukan filter dan mengeluarkan akun-akun Bot dari proses analisa.
Dengan jumlah pemilih muda yang semakin besar di Pilpres 2019, media sosial akan menjadi kanal informasi yanh penting untuk menjangkau para pemilih muda.
Menurut PoliticaWave, para pemilih muda atau biasa disebut sebagai milenial mengandalkan layar smartphone dan timeline media sosialnya sebagai media informasi utama.
Baca juga: Ma`ruf Amin: Keunggulan Jokowi-Ma`ruf komunikasi yang santun
Baca juga: Survei Median sebut elektabilitas Jokowi-Maruf di atas Prabowo-Sandiaga
Baca juga: Survei LSI: Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih unggul
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: