Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Mari E Pangestu mengatakan, persedian kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) selama bulan puasa dan menjelang lebaran masih normal dan tidak ada laporan mengenai gejolak harga. "Saat ini tidak ada gejolak harga, kami baru tadi pagi ke pasar Induk Cipinang, stok aman, berasnya lancar. Jadi masa panen stok dan penyalurannya masih dalam keadaan normal," katanya sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Rabu. Menurut Mendag, harga sembako saat ini normal dan stabil, bahkan untuk beras ada kecenderungan turun. Untuk gula stoknya juga aman untuk tiga bulan ke depan karena sekarang adalah puncak musim giling. "Harga juga ada kecenderungan turun," katanya. Sedangkan untuk minyak goreng, lanjutnya, stok juga cukup dan ada kecederungan harga turun di Medan dan Surabaya, walaupun tentunya harganya belum turun seperti harga pada awal tahun. "Jadi kita lihat semua aman. Harga ayam dan telur memang mengalami kenaikan. Daging juga mengalami kenaikan, itu karena pakan ternak naik," katanya. Mendag menambahkan, berdasarkan laporan Asosiasi Unggas maupun produsen daging, kenaikan harga itu sudah terjadi sehingga diharapkan ke depan tidak naik lagi. "Kita terus memantau da yang kita amankan kalau ada gejolak harga. Biasanya itu terjadi di titik tertentu, kita harus langsung mempelajari ini masalahnya apa, apakah masalah stok atau produksi atau masalah distribusi. Jika ada gejolak harga misalnya beras di titik-titik tertentu maka Bulog akan melakukan Operasi Pasar. "Tapi ini kalau ada gejolak, kalau tidak ada gejolak ya tidak kita lakukan," katanya sambil menambahkan bahwa hingga kini belum ada laporan mengenai adanya gejolak harga maupun masalah stok dan penyalurannya. Ketika ditanya soal kenaikan harga setiap kali menjelang Lebaran, Mendag mengatakan, setiap Lebaran harga pasti mengalami kenaikan. "Dari tahun ke tahun itu terjadi, sehingga ini adalah masalah sesaat saja. Setelah itu biasanya harga kembali normal. Yang kita amankan adalah yang mengalami gejolak saja, gejolak yang di atas kenaikan normal," katanya.(*)