Menhub harapkan konstruksi Jakarta-Cikampek dihentikan selama puncak Natal-Tahun Baru
12 Desember 2018 14:48 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Safrudin serta Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan Sugihardjo memberikan keterangan pers kepada awak media di Jakarta, Rabu (12/12/2018) (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap pekerjaan konstruksi tol Jakarta-Cikampek dihentikan sementara saat puncak arus Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 karena diperkirakan masyarakat akan memadati tol Jakarta-Surabaya dengan peningkatan hingga 20 persen.
“Oleh karenanya pada liburan Natal itu, kegiatan konstruksi kita harapkan dihentikan beberapa hari. Dengan itu kalau Jakarta-Cikampek selesai, tidak ada masalah,” kata Budi Karya di Jakarta, Rabu.
Menhub mengatakan itu usai memberikan sambutan dalam diskusi “Background Study Rencana Strategi Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan 2020-2024 untuk Mendukung Pembentukan Badan Pengkajian Kebijakan Transportasi”.
Ia menegaskan pengentian tersebut sifatnya hanya sementara hingga kondisi jalan sudah kondusif. “Cuma beberapa hari saja,” katanya.
Budi sudah memerintahkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk berkoordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk pengaturan tersebut.
“Nanti saya serahkan BPTJ untuk mengatur, cuma berapa hari saja,” katanya.
Dia menuturkan bahwa adanya penambahan jumlah pengguna jalan tol memang tidak bisa dihindari karena saat ini jalan tol Jakarta-Surabaya sudah tersambung dan sebagian masyarakat ingin mencoba melintasinya.
“Ya, pasti itu akan terjadi karena biasanya koneksi jarak pendek, begitu diperpanjang maka otomatis karena jurusannya menambah, jadi juga bertambah, justru kita mencari cara mengelola Jakarta-Cikampek dengan baik,” katanya.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub memproyeksi adanya kenaikan jumlah penumpang umum sekitar 12,74 persen dari 22 juta penumpang menjadi 24,8 juta penumpang.
Sementara itu, untuk puncak arus libur Natal, yakni 24 Desember, sedangkan untuk Tahun Baru 28 Desember 2018.
Baca juga: Penerbangan tambahan Natal-Tahun Baru sediakan 458.830 kursi
Baca juga: Kemenhub gelar inspeksi khusus KA Natal Tahun Baru
“Oleh karenanya pada liburan Natal itu, kegiatan konstruksi kita harapkan dihentikan beberapa hari. Dengan itu kalau Jakarta-Cikampek selesai, tidak ada masalah,” kata Budi Karya di Jakarta, Rabu.
Menhub mengatakan itu usai memberikan sambutan dalam diskusi “Background Study Rencana Strategi Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan 2020-2024 untuk Mendukung Pembentukan Badan Pengkajian Kebijakan Transportasi”.
Ia menegaskan pengentian tersebut sifatnya hanya sementara hingga kondisi jalan sudah kondusif. “Cuma beberapa hari saja,” katanya.
Budi sudah memerintahkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk berkoordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk pengaturan tersebut.
“Nanti saya serahkan BPTJ untuk mengatur, cuma berapa hari saja,” katanya.
Dia menuturkan bahwa adanya penambahan jumlah pengguna jalan tol memang tidak bisa dihindari karena saat ini jalan tol Jakarta-Surabaya sudah tersambung dan sebagian masyarakat ingin mencoba melintasinya.
“Ya, pasti itu akan terjadi karena biasanya koneksi jarak pendek, begitu diperpanjang maka otomatis karena jurusannya menambah, jadi juga bertambah, justru kita mencari cara mengelola Jakarta-Cikampek dengan baik,” katanya.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub memproyeksi adanya kenaikan jumlah penumpang umum sekitar 12,74 persen dari 22 juta penumpang menjadi 24,8 juta penumpang.
Sementara itu, untuk puncak arus libur Natal, yakni 24 Desember, sedangkan untuk Tahun Baru 28 Desember 2018.
Baca juga: Penerbangan tambahan Natal-Tahun Baru sediakan 458.830 kursi
Baca juga: Kemenhub gelar inspeksi khusus KA Natal Tahun Baru
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018
Tags: