Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun lagi pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) karena dolar AS menguat lebih lanjut.
Laporan Xinhua menyebutkan kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari 2019 turun 2,20 dolar AS atau 0,18 persen, menjadi menetap di 1.247,20 dolar AS per ounce.
Ketidakpastian seputar Brexit telah memicu jatuhnya pound Inggris dan mendorong dolar AS lebih kuat.
Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,22 persen menjadi 97,41 pada pukul 18.12 GMT.
Dolar AS dan emas biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Sementara itu, laporan bahwa pembicaraan tingkat tinggi lewat telepon antara pejabat China dan AS tentang perundingan perdagangan yang akan datang mendorong pasar-pasar global.
Menurut pernyataan yang dirilis Selasa (11/12) oleh Kementerian Perdagangan China, pejabat-pejabat dari China dan Amerika Serikat saling bertukar pandangan tentang jadwal dan peta jalan untuk mendorong pembicaraan perdagangan.
Dow Jones Industrial Average pulih dari kerugian awal dan membukukan keuntungan moderat. Kenaikan ekuitas memberikan tekanan tambahan pada emas sebagai salah satu aset safe haven.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret 2019 naik 2,3 sen AS atau 0,16 persen, menjadi ditutup pada 14,628 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2019 naik 3,4 dolar AS atau 0,43 persen, menjadi menetap di 785,50 dolar AS per ounce.
Harga emas turun lagi, tertekan penguatan dolar AS
12 Desember 2018 06:39 WIB
Logam mulia emas (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018
Tags: