Jakarta (ANTARA News) - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyampaikan tingkat suku bunga yang tinggi menjadi tantangan bagi penerbit surat utang (obligasi) korporasi di dalam negeri.
Presiden Direktur Pefindo Salyadi Saputra di Jakarta, Selasa mengatakan kenaikan suku bunga berdampak pada kupon dan yield obligasi korporasi, yang selanjutnya mempengaruhi kemampuan penerbit memenuhi kewajibannya.
"Tantangan yang dihadapi calon emiten obligasi adalah suku bunga tinggi, sebab mempengaruhi kupon. Kenaikan kupon juga mencerminkan kenaikan risiko pemenuhan kewajiban instrumen surat utang," ujarnya.
Ia memperkirakan total nilai penerbitan obligasi sepanjang 2018 ini hanya mencapai Rp138,1 triliun atau lebih rendah dibanding total penerbitan obligasi pada tahun sebelumnya yang tercatat Rp155,7 triliun.
Salyadi memaparkan hingga akhir Oktober 2018 total penerbitan surat utang mencapai Rp123,776 triliun, yang terdiri atas obligasi Rp98,05 triliun, medium term notes (MTN) Rp22,096 triliun, dan sekuritisasi Rp3,6 triliun.
Sementara itu, hingga 26 November 2018, total mandat pemeringkatan obligasi oleh Pefindo sernilai Rp14,52 triliun berasal dari 21 emiten perusahaan.
Baca juga: Pefindo perkirakan penerbitan obligasi capai Rp140 triliun
Baca juga: ADB: Pasar obligasi Indonesia tumbuh tinggi triwulan III-2018
Pefindo sebut bunga tinggi jadi tantangan penerbitan obligasi
11 Desember 2018 20:21 WIB
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). (Istimewa)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: