Jakarta (ANTARA News) – Direktur Pemanfaatan Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahana Nasional (ATR/BPN), Dwi Hariyawan mengatakan peraturan yang dibuat untuk mendukung pelaksanaan hunian terintegrasi dengan tranportasi "transit oriented development" (TOD) seharusnya lebih fleksibel dan mengikuti perkembangan zaman.
"Mengenai perizinan mestinya tidak lagi seperti zaman dahulu yang birokrasinya berbelit-belit. Seharusnya sekarang ini pemda sudah menerapkan sistem daring sehingga bisa diakses oleh siapa pun, di mana saja, dan kapan saja," kata Dwi Hariyawan, di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, transportasi di kota-kota besar seharusnya sudah berbasis kereta. "Kita sejauh ini sudah tertinggal, untuk mengejar ketertinggalan harus membangun TOD," ujarnya.
TOD adalah kesempatan untuk setiap daerah bisa memasukan hal yang tidak terpikirkan dahulu, contohnya dalam memenuhi Koefisien Dasar Bangunan (KDB).
Pemanfaatan TOD ini nantinya untuk kebersamaan dari setiap gedung yang bisa dilewati dengan akses jembatan dari setiap gedung ke gedung lainnya guna mengurangi penggunaan kendaran.
"Masyarakat didorong untuk tidak menggunakan kendaraan melainkan melewati gedung-gedung yang terkoneksi atau transportrasi umum, dan TOD ini terkoneksi dengan kebutuhan kita masa depan," ujarnya.
Dwi juga berharap agar pemda DKI bisa terus fokus terhadap rancangan TOD ini agar kota ini bisa maju dan lebih tertata lebih baik dari sebelumnya.
"Jika ingin kota ini maju ya pemda harus fokus dengan TOD ini untuk kemajuan daerah ini, kita ingin TOD ini direncanajan sejak awal sebelum harga tanah itu semakin mahal," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Executive Director Jakarta Property Institute, Wendy Haryanto menambahkan sekarang adalah waktu yang tepat untuk membangun Jakarta dengan pola vertikal atau ke atas.
"Dengan beragam transportasi public yang sedang dibangun di Jkarta, sekarang menjadi peluang yang paling tepat untuk menggiatkan akses dan konektivitas," jelasnya.
Melalui diskusi panel dengan berbagai perwakilan pemerintah para praktisi ini juga mencoba untuk menggali opsi-opsi penyediaan hunian vertikal yang terjangkau dan ruang terbuka hijau di Jakarta.
Perizinan TOD harus fleksibel mengikuti perkembangan zaman
11 Desember 2018 16:31 WIB
Para pembicara photo bersama usai mengisi kuliah umum di gedung Indorama, Jakarta. (Antara News/Chairul Rohman)
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018
Tags: