Metropolitan
Sejumlah pedagang "skybridge" cukup puas tempati kios
10 Desember 2018 19:09 WIB
Seorang pedagang tas bernama Rahmadan menempati kios yang disediakan Pemprov DKI di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang, Jakarta Pusat lengkap dengan tanda pengenal pada Senin (10/12/2018). (Antara/Tessa Qurrata Aini)
Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pedagang yang menempati kios di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang, Jakarta Pusat mengaku cukup puas dengan menempati kios yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Seorang pedagang baju wanita, Riko yang mendapatkan kios agak jauh dari pintu Stasiun Tanah Abang mengatakan Ia baru pindah ke JPM hari Senin.
"
Kecil, tapi sewanya murah daripada bayar ke preman Rp 2 juta," katanya di Jakarta, Senin.
Pantauan Antara menyebutkan di sekeliling kios Riko masih banyak kios yang belum ditempati meski Pemprov DKI telah mendata para PKL yang akan berjualan di skybridge tersebut.
Pedagang pakaian dalam dan anak-anak bernama Fikril mengaku baru pindah ke JPM pada hari Senin juga karena desakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Ia sebelumnya berdagang di trotoar sekitar Jalan Jatibaru Raya.
Hal serupa juga dirasakan pedagang aneka tas, Rahmadan yang meski kiosnya tidak berdekatan dengan pintu stasiun, ia agak senang berjualan di JPM.
Kios tas yang sebenarnya dikelola bibinya itu biasanya dapat memberikannya keuntungan lebih satu juta rupiah pada hari Sabtu dan Minggu.
Beberapa pedagang terlihat sibuk membawa barang dagangan serta patung manekin untuk diletakkan di kios baru mereka di skybridge yang telah diujicobakan pada tanggal 7 Desember 2018 lalu itu.
Kios berukuran sekitar 1,5 x 2 meter itu dinilai tidak begitu luas, namun pedagang berusaha memanfaatkan semaksimal mungkin luas lapak yang mereka dapatkan dengan retribusi sebanyak Rp 500 ribu per bulan tersebut.
JPM Tanah Abang mulai dibangun pada awal Agustus 2018 untuk memfasilitasi para pejalan kaki, khususnya pengguna kereta rel listrik (KRL) agar tidak menimbulkan kemacetan di depan Stasiun Tanah Abang.
Awalnya, JPM Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir Oktober. Namun, PD Sarana Jaya selaku pengelola jembatan menghadapi berbagai kendala yang mengakibatkan proyek tersebut selesai pada awal Desember.
Saat ini, JPM Tanah Abang yang dibuka untuk umum sudah dipenuhi oleh para pedagang yang dipindahkan dari Pasar Tanah Abang.
Seorang pedagang baju wanita, Riko yang mendapatkan kios agak jauh dari pintu Stasiun Tanah Abang mengatakan Ia baru pindah ke JPM hari Senin.
"
Kecil, tapi sewanya murah daripada bayar ke preman Rp 2 juta," katanya di Jakarta, Senin.
Pantauan Antara menyebutkan di sekeliling kios Riko masih banyak kios yang belum ditempati meski Pemprov DKI telah mendata para PKL yang akan berjualan di skybridge tersebut.
Pedagang pakaian dalam dan anak-anak bernama Fikril mengaku baru pindah ke JPM pada hari Senin juga karena desakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Ia sebelumnya berdagang di trotoar sekitar Jalan Jatibaru Raya.
Hal serupa juga dirasakan pedagang aneka tas, Rahmadan yang meski kiosnya tidak berdekatan dengan pintu stasiun, ia agak senang berjualan di JPM.
Kios tas yang sebenarnya dikelola bibinya itu biasanya dapat memberikannya keuntungan lebih satu juta rupiah pada hari Sabtu dan Minggu.
Beberapa pedagang terlihat sibuk membawa barang dagangan serta patung manekin untuk diletakkan di kios baru mereka di skybridge yang telah diujicobakan pada tanggal 7 Desember 2018 lalu itu.
Kios berukuran sekitar 1,5 x 2 meter itu dinilai tidak begitu luas, namun pedagang berusaha memanfaatkan semaksimal mungkin luas lapak yang mereka dapatkan dengan retribusi sebanyak Rp 500 ribu per bulan tersebut.
JPM Tanah Abang mulai dibangun pada awal Agustus 2018 untuk memfasilitasi para pejalan kaki, khususnya pengguna kereta rel listrik (KRL) agar tidak menimbulkan kemacetan di depan Stasiun Tanah Abang.
Awalnya, JPM Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir Oktober. Namun, PD Sarana Jaya selaku pengelola jembatan menghadapi berbagai kendala yang mengakibatkan proyek tersebut selesai pada awal Desember.
Saat ini, JPM Tanah Abang yang dibuka untuk umum sudah dipenuhi oleh para pedagang yang dipindahkan dari Pasar Tanah Abang.
Pewarta: Tessa Qurrata Aini
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: