Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dijadwalkan menandatangani Nota Kesepahaman Haji atau Taklimatul Hajj di Arab Saudi, Senin.

Lukman mengatakan nota kesepahaman antara pemerintah Indonesia dengan Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi harus memuat sejumlah hal yang dapat meningkatkan pelayanan bagi jamaah haji Indonesia.

Dalam siaran pers yang diterima, dia mengatakan terdapat dua hal yang menjadi sorotan pokok dan dibahas dalam rapat soal Taklimatul Hajj, yaitu layanan "fast track" (jalur cepat) untuk jamaah haji seluruh embarkasi serta penomoran tenda jemaah haji Indonesia di Arafah dan Mina (Armina).

Pada musim haji 1439 Hijriyah/ 2018 Masehi, "fast track" sudah diberlakukan bagi 70 ribu jamaah haji Indonesia yang berangkat melalui embarkasi Jakarta-Pondok Gede. Tahun ini, Menag meminta Saudi bisa bermitra untuk memperluas penerapannya di 13 embarkasi di seluruh Indonesia.

"Kebijakan 'fast track' dirasa sangat membantu dan mengurangi tingkat kelelahan jamaah haji Indonesia, khususnya ketika proses antrian imigrasi di bandara Jeddah maupun Madinah," kata dia.

Pembahasan kedua, kata dia, adalah penomoran tenda di Arafah dan Mina sesuai nomor kloter jamaah.

Untuk haji tahun ini, Menag ingin memastikan jamaah haji Indonesia mendapatkan tenda sesuai dengan kloter masing-masing.

"Ini penting agar jamaah haji Indonesia sudah mengetahui sejak awal posisi tendanya di Arafah dan Mina sehingga memudahkan mobilisasi dan penempatan. Juga untuk menghindari tenda ditempati oleh jamaah yang tidak seharusnya menempatinya," kata dia.

"Saya harap penomoran tenda di Arafah dan Mina akan dapat memberikan kepastian dan kenyamanan yang lebih bagi jemaah haji Indonesia," kata dia.

Baca juga: KJRI-Imigrasi Saudi bahas layanan jalurcepat jamaah haji
Baca juga: Kemenag kaji delapan inovasi haji tahun depan