BEI resmikan pencatatan saham dua perusahaan
10 Desember 2018 13:59 WIB
Jajaran Direksi PT Urban Jakarta Propertindo Tbk dan PT Satria Mega Kencana Tbk saat melakukan seremoni pencatatan perdana saham di Bursa efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/12/2018). (ANTARA/Zubi Mahrofi)
Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham dua perusahaan, yakni PT Urban Jakarta Propertindo Tbk dan PT Satria Mega Kencana Tbk.
"Urban Jakarta Properti menjadi perusahaan ke 54 dan Satria Mega Kencana menjadi perusahaan ke-55 yang resmi mencatatkan sahamnya di tahun ini," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan aksi korporasi merupakan awal bagi entitas untuk menjalan sistem dan strateginya dalam mengembangkan usahanya.
"Diharapkan perusahaan tercatat menepati janji yang ada di dalam prospektusnya, segera dieksukusi sehingga turut membangun reputasi yang baik bagi industri pasar modal," katanya.
Direktur Urban Jakarta Tri Rachman Batara menyampaikan bahwa melalui aksi korporasi ini perseroan memperoleh dana sebesar Rp430 miliar yang akan digunakan untuk pengembangan usaha.
Ia memaparkan sebanyak 51 persen dana dari penawaran umum perdana (IPO) itu akan digunakan untuk akuisisi lahan di wilayah Jabodetabek, sekitar 31 persen untuk belanja modal dan pengembangan, dan sisanya untuk modal kerja perseroan.
"Urban Jakarta adalah pengembang hunian terpadu dengan transportasi massal atau berkonsep transit oriented development (TOD). Harapan kami, dengan diserapnya produk dan layanan kami oleh pasar, tentu akan meningkatkan kinerja perseroan sehingga pada akhirnya meningkatkan nilai investasi pemegang saham serta mendorong kinerja sektor properti," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Satria Mega Kencana Ivo Wongkaren mengatakan dengan tercatatnya saham perusahaan di BEI maka pilihan investor untuk berinvestasi akan bertambah.
"Itu sesuai dengan kampanye BEI Yuk Nabung Saham," katanya.
Dalam aksi korporasi itu, perseroan meraih dana sebesar Rp66 miliar, yang akan digunakan untuk melakukan akuisisi atas tanah dan bangunan Sotis Residence Penjernihan.
"Perseroan berencana untuk mengembangkan kawasan pariwisata terpadu di Indonesia timur. meningkatnya minat wisatawan lokal dan asing untuk menjelajahi wisata alam, merupakan prospek baik bagi performance perseroan," katanya.
Terpantau, pada perdagangan perdana saham Urban Jakarta dengan kode efek URBN mengalami kenaikan 50 persen menjadi Rp1.800 dari harga Rp1.200 per saham. Sedangkan saham Satria Mega dengan kode efek SOTS naik 69,69 persen ke level Rp280 dari Rp165 per saham.
Baca juga: OJK terbitkan aturan transaksi efek T+2
Baca juga: BEI ubah aturan nominal saham dorong IPO
"Urban Jakarta Properti menjadi perusahaan ke 54 dan Satria Mega Kencana menjadi perusahaan ke-55 yang resmi mencatatkan sahamnya di tahun ini," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan aksi korporasi merupakan awal bagi entitas untuk menjalan sistem dan strateginya dalam mengembangkan usahanya.
"Diharapkan perusahaan tercatat menepati janji yang ada di dalam prospektusnya, segera dieksukusi sehingga turut membangun reputasi yang baik bagi industri pasar modal," katanya.
Direktur Urban Jakarta Tri Rachman Batara menyampaikan bahwa melalui aksi korporasi ini perseroan memperoleh dana sebesar Rp430 miliar yang akan digunakan untuk pengembangan usaha.
Ia memaparkan sebanyak 51 persen dana dari penawaran umum perdana (IPO) itu akan digunakan untuk akuisisi lahan di wilayah Jabodetabek, sekitar 31 persen untuk belanja modal dan pengembangan, dan sisanya untuk modal kerja perseroan.
"Urban Jakarta adalah pengembang hunian terpadu dengan transportasi massal atau berkonsep transit oriented development (TOD). Harapan kami, dengan diserapnya produk dan layanan kami oleh pasar, tentu akan meningkatkan kinerja perseroan sehingga pada akhirnya meningkatkan nilai investasi pemegang saham serta mendorong kinerja sektor properti," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Satria Mega Kencana Ivo Wongkaren mengatakan dengan tercatatnya saham perusahaan di BEI maka pilihan investor untuk berinvestasi akan bertambah.
"Itu sesuai dengan kampanye BEI Yuk Nabung Saham," katanya.
Dalam aksi korporasi itu, perseroan meraih dana sebesar Rp66 miliar, yang akan digunakan untuk melakukan akuisisi atas tanah dan bangunan Sotis Residence Penjernihan.
"Perseroan berencana untuk mengembangkan kawasan pariwisata terpadu di Indonesia timur. meningkatnya minat wisatawan lokal dan asing untuk menjelajahi wisata alam, merupakan prospek baik bagi performance perseroan," katanya.
Terpantau, pada perdagangan perdana saham Urban Jakarta dengan kode efek URBN mengalami kenaikan 50 persen menjadi Rp1.800 dari harga Rp1.200 per saham. Sedangkan saham Satria Mega dengan kode efek SOTS naik 69,69 persen ke level Rp280 dari Rp165 per saham.
Baca juga: OJK terbitkan aturan transaksi efek T+2
Baca juga: BEI ubah aturan nominal saham dorong IPO
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: