IBL
Ditekuk Stapac, ini pelajaran yang dipetik Satria Muda
10 Desember 2018 04:35 WIB
Pelatih Satria Muda Pertamina Jakarta, Youbel Sondakh, kala mendampingi timnya dalam laga lanjutan Seri II Liga Bola Basket Indonesia (IBL) melawan Stapac Jakarta di Britama Arena, Jakarta, Minggu (9/12/2018). (ANTARA News/Gilang Galiartha)
Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Satria Muda Pertamina Jakarta, Youbel Sondakh, mengaku memetik pelajaran dari kekalahan yang diderita saat timnya menghadapi musuh bebuyutan Stapac Jakarta dalam lanjutan Seri II Liga Bola Basket Indonesia (IBL).
Tampil di hadapan pendukungnya sendiri di Britama Arena, Jakarta, Minggu malam, Satria Muda harus mengakui keunggulan Stapac 63-66.
"Puji Tuhan diberikan pelajaran lagi, kami kalah malam ini, nanti di Seri Solo kami ketemu lagi. Saya yakin kami bisa lebih siap untuk pertandingan itu," kata Youbel dalam jumpa pers purnalaga.
Hasil buruk di Britama Arena merupakan kekalahan kedua Satria Muda melawan Stapac, setelah sebelumnya mereka juga gagal menang dalam pertemuan di turnamen pramusim di Solo, Oktober lalu.
"Kekalahan ini menunjukkan masih banyak hal yang harus kami benahi. Jadi lebih terlihat lagi kekurangan kami musim ini, termasuk masih belum bisa mengalahkan Stapac," katanya.
Baca juga: Stapac pecundangi Satria Muda di muka publik Britama Arena
Baca juga: Pelatih Stapac bersyukur timnya tak diunggulkan saat lawan Satria Muda
Salah satu hal yang dinilai Youbel masih kurang dari Satria Muda musim ini adalah kepaduan.
"Sejujurnya, chemistry kami masih belum sempurna mainnya. Jadi ada momen ketika pertandingan berjalan ketat kami kesulitan menemukan kepaduan," ujar Youbel.
"Ketika kami sudah mendapatkan momentum kembali, terlanjur waktu habis dulu," katanya lagi.
Di sisi lain, Youbel juga memberikan kredit kepada pelatih anyar Stapac, Giedrius Zibenas, yang dinilainya memberikan warna baru bagi peta persaingan bola basket di Indonesia.
"Pelatih baru memang berpengaruh juga sih, karena dia membawa sesuatu yang agak berbeda di basket Indonesia dengan permainannya," kata Youbel.
Kehadiran Zibenas di tampuk kepelatihan Stapac, lanjut Youbel, sejalan dengan bertambahnya tingkat persaingan di IBL musim ini.
Baca juga: Dipecundangi Satya Wacana, Fictor Roring serasa di planet lain
Baca juga: Kalahkan Pelita Jaya, Efri bicarakan mimpi jadi kenyataan
Baca juga: NSH tim pertama cetak skor di atas 100 poin, tundukkan Pacific 104-63
Tampil di hadapan pendukungnya sendiri di Britama Arena, Jakarta, Minggu malam, Satria Muda harus mengakui keunggulan Stapac 63-66.
"Puji Tuhan diberikan pelajaran lagi, kami kalah malam ini, nanti di Seri Solo kami ketemu lagi. Saya yakin kami bisa lebih siap untuk pertandingan itu," kata Youbel dalam jumpa pers purnalaga.
Hasil buruk di Britama Arena merupakan kekalahan kedua Satria Muda melawan Stapac, setelah sebelumnya mereka juga gagal menang dalam pertemuan di turnamen pramusim di Solo, Oktober lalu.
"Kekalahan ini menunjukkan masih banyak hal yang harus kami benahi. Jadi lebih terlihat lagi kekurangan kami musim ini, termasuk masih belum bisa mengalahkan Stapac," katanya.
Baca juga: Stapac pecundangi Satria Muda di muka publik Britama Arena
Baca juga: Pelatih Stapac bersyukur timnya tak diunggulkan saat lawan Satria Muda
Salah satu hal yang dinilai Youbel masih kurang dari Satria Muda musim ini adalah kepaduan.
"Sejujurnya, chemistry kami masih belum sempurna mainnya. Jadi ada momen ketika pertandingan berjalan ketat kami kesulitan menemukan kepaduan," ujar Youbel.
"Ketika kami sudah mendapatkan momentum kembali, terlanjur waktu habis dulu," katanya lagi.
Di sisi lain, Youbel juga memberikan kredit kepada pelatih anyar Stapac, Giedrius Zibenas, yang dinilainya memberikan warna baru bagi peta persaingan bola basket di Indonesia.
"Pelatih baru memang berpengaruh juga sih, karena dia membawa sesuatu yang agak berbeda di basket Indonesia dengan permainannya," kata Youbel.
Kehadiran Zibenas di tampuk kepelatihan Stapac, lanjut Youbel, sejalan dengan bertambahnya tingkat persaingan di IBL musim ini.
Baca juga: Dipecundangi Satya Wacana, Fictor Roring serasa di planet lain
Baca juga: Kalahkan Pelita Jaya, Efri bicarakan mimpi jadi kenyataan
Baca juga: NSH tim pertama cetak skor di atas 100 poin, tundukkan Pacific 104-63
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: