Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo berbicara mengenai ketersediaan panggung ekspresi dan apa yang dia sebut sebagai panggung interaksi yang bertoleransi saat menyampaikan sambutan dalam acara penyerahan Strategi Kebudayaan di Jakarta pada Minggu sore.
"Menurut saya kita tidak cukup hanya menjamin ketersediaan panggung ekspresi. Yang kita butuhkan adalah panggung interaksi yang bertoleransi, yang kita butuhkan adalah panggung toleransi dalam berinteraksi," katanya dalam acara yang berlangsung di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ia mengatakan bahwa tanpa toleransi kontestasi kata dapat memicu perang kata yang berpotensi memunculkan saling hujat, penebaran ujaran kebencian, hingga fitnah; dan tanpa toleransi kontestasi ekonomi dapat memperlebar ketimpangan kesejahteraan rakyat.
"Kontestasi politik tanpa toleransi pun bisa menghalalkan segala cara untuk mencapai kemenangan, itu juga hal yang harus dihindari," kata Jokowi.
Ia mengatakan ruang ekspresi, mimbar akademik hingga media massa dan media sosial dapat menjadi panggung interaksi bertoleransi.
"Ekspresi yang diwarnai toleransi yang diekspresikan juga membutuhkan ruang dalam hati dan pikiran kita, membutuhkan ruang dalam niat di semua tindakan kita untuk membuka diri, untuk berbagi, dan untuk mengembangkan diri," kata Presiden, yang menyebut panggung-panggung ekspresi yang bertoleransi bisa membantu mempercepat Indonesia menjadi negara yang maju.
Baca juga: Presiden mengajak masyarakat meluhurkan budaya bangsa
Presiden soroti kebutuhan panggung interaksi bertoleransi
9 Desember 2018 20:12 WIB
Arsip Foto. Presiden Joko Widodo. (Biro Pers Setpres RI)
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: