TKD santai saja soal rencana pemindahan markas Prabowo Subianto/Sandiaga Uno
9 Desember 2018 17:43 WIB
Dokumentasi Ketua TKD Jawa Tengah, Bambang Wuryanto (kanan), berbicara dengan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (tengah), didampingi Ketua Tim Kampanye Nasional, Erick Thohir (kiri), saat menghadiri acara Pelantikan dan Konsolidasi TKD Jateng Koalisi Indonesia Kerja Jokowi-Ma'ruf Amin di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/10/18). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)
Semarang (ANTARA News) - Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Tengah pasangan calon presiden-wakil preiden, Joko Widodo/Ma'ruf Amin, menanggapi santai rencana pemindahan markas perjuangan pasangan Prabowo Subianto/Sandiaga Uno dari Jakarta ke Semarang.
"Silakan saja, mau pindah di mana pun itu hak Pak Sandi dan tim Prabowo/Sandi," kata Ketua TKD Jawa Tengah, Bambang Wuryanto, di sela Pelantikan Kader Komunitas Juang Angkatan VII, di Panti Marhaen, Semarang, Minggu.
Jawa Tengah, bersama Jawa Barat dan Jawa Timur, serta Banten, menjadi "lumbung suara" untuk Pemilu secara nasional dikarenakan jumlah penduduk dan jumlah pemilihnya yang sangat banyak.
Menurut pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini, pada masa sekarang, persoalan tempat dan jarak tidak berpengaruh signifikan terhadap kemenangan pada pemilihan presiden.
"Dengan situasi teknologi hari ini, transportasi dan komunikasi bisa dilakukan dengan cepat. Tidak punya kantor pusat pun, di pertempuran bisa menang," ujarnya.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah ini melihat rencana pemindahan markas tersebut hanyalah keinginan untuk membuat berita bagi publik dengan tujuan mempersepsikan betapa pentingnya posisi Jateng bagi tim Prabowo/Sandi.
Menurut dia, dalam pertempuran yang sebenarnya, strategi kunci justru tidak pernah dibuka ke publik.
"Bagi saya, ini justru bisa berpengaruh tidak positif karena kawan-kawan Pak Sandi di Jawa Barat dan DKI Jakarta akan merasa ditinggalkan," ujarnya.
Bambang Pacul menegaskan, posisi Jawa Tengah juga dianggap penting bagi tim kampanye Jokowi/Ma`'ruf Amin, terbukti Jokowi menargetkan kemenangan 78 persen-82 persen di provinsi ini.
"Dalam pertandingan, tentu pergerakan lawan tanding dipantau. Kalau mereka melakukan pergerakan, masa kami tidak," katanya.
Sebelumnya, Sandiaga dikabarkan berencana memindahkan markas perjuangannya dari Jakarta ke Jawa Tengah, mulai Januari 2019.
Hal itu disampaikan Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional, Sudirman Said, ketika meresmikan Posko Sukarelawan Prabowo/Sandi di Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Sabtu (8/12). "Kemenangan di Jawa Tengah besar pengaruhnya secara nasional," kata laki-laki mantan menteri ESDM yang pernah menguak tabir "papa minta saham" itu.
"Silakan saja, mau pindah di mana pun itu hak Pak Sandi dan tim Prabowo/Sandi," kata Ketua TKD Jawa Tengah, Bambang Wuryanto, di sela Pelantikan Kader Komunitas Juang Angkatan VII, di Panti Marhaen, Semarang, Minggu.
Jawa Tengah, bersama Jawa Barat dan Jawa Timur, serta Banten, menjadi "lumbung suara" untuk Pemilu secara nasional dikarenakan jumlah penduduk dan jumlah pemilihnya yang sangat banyak.
Menurut pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini, pada masa sekarang, persoalan tempat dan jarak tidak berpengaruh signifikan terhadap kemenangan pada pemilihan presiden.
"Dengan situasi teknologi hari ini, transportasi dan komunikasi bisa dilakukan dengan cepat. Tidak punya kantor pusat pun, di pertempuran bisa menang," ujarnya.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah ini melihat rencana pemindahan markas tersebut hanyalah keinginan untuk membuat berita bagi publik dengan tujuan mempersepsikan betapa pentingnya posisi Jateng bagi tim Prabowo/Sandi.
Menurut dia, dalam pertempuran yang sebenarnya, strategi kunci justru tidak pernah dibuka ke publik.
"Bagi saya, ini justru bisa berpengaruh tidak positif karena kawan-kawan Pak Sandi di Jawa Barat dan DKI Jakarta akan merasa ditinggalkan," ujarnya.
Bambang Pacul menegaskan, posisi Jawa Tengah juga dianggap penting bagi tim kampanye Jokowi/Ma`'ruf Amin, terbukti Jokowi menargetkan kemenangan 78 persen-82 persen di provinsi ini.
"Dalam pertandingan, tentu pergerakan lawan tanding dipantau. Kalau mereka melakukan pergerakan, masa kami tidak," katanya.
Sebelumnya, Sandiaga dikabarkan berencana memindahkan markas perjuangannya dari Jakarta ke Jawa Tengah, mulai Januari 2019.
Hal itu disampaikan Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional, Sudirman Said, ketika meresmikan Posko Sukarelawan Prabowo/Sandi di Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Sabtu (8/12). "Kemenangan di Jawa Tengah besar pengaruhnya secara nasional," kata laki-laki mantan menteri ESDM yang pernah menguak tabir "papa minta saham" itu.
Pewarta: Wisnu Nugroho
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: