Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyebutkan revolusi industri 4.0 bisa membantu pencapaian target-target dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

"Meskipun era revolusi industri 4.0 akan memberikan banyak tantangan, namun saya berpandangan sisi positifnya akan jauh lebih besar, dan bukan tidak mungkin revolusi industri 4.0 dapat membantu Indonesia mencapai tujuan dalam SDGs," ujar Bambang dalam Seminar Indonesia Forum 2018: Sustainable Development Goals (SDGs) di Era Revolusi Industri 4.0 di Kantor Bappenas, Jakarta, Jumat.

Menurut Bambang, keberadaan revolusi industri 4.0 memberikan tantangan sekaligus peluang bagi perkembangan perekonomian ke depan.

Di satu sisi, digitalisasi, otomatisasi, dan penggunaan kecerdasan buatan dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi konsumen.

Namun di sisi lain, perkembangan revolusi industri 4.0 berpotensi menyebabkan hilangnya pekerjaan di dunia.

Studi Mckinsey memperkirakan 60 persen jabatan pekerjaan di dunia akan tergantikan oleh otomatisasi. Di Indonesia diperkirakan 51,8 persen potensi pekerjaan yang akan hilang.

Bambang menuturkan, revolusi industri 4.0 mengubah proses produksi dengan cepat, yang berdampak pada pekerjaan dan produktivitas di berbagai sektor ekonomi. Perubahan cepat tersebut menuntut pelaku ekonomi untuk merespon dengan cepat pula dengan solusi yang baru dan berbeda.

Untuk keluar menjadi pemenang dan memastikan manfaat yang diterima dirasakan bersama, lanjut Bambang, prinsip SDGs leaving no one behind, inovasi, dan peran kewirausahaan merupakan kunci utama.

"Perkembangan teknologi digital menjadi potensi bagi Indonesia untuk mendorong inovasi dan kewirausahaan di berbagai sektor," ujar Bambang.

Berkembangnya start-up business seperti BuBu, Moka, Lazada, Grab adalah contoh teknologi digital mendorong inovasi dan kewirausahaan. Ekonomi digital juga berpotensi meningkatkan inovasi tidak hanya di swasta, tetapi di pemerintahan, seperti aplikasi e-form pajak, Online Single Submission (OSS), atau Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR).

Baca juga: Jokowi ajak anak muda manfaatkan peluang saat PDB enonomi kreatif meningkat
Baca juga: Menperin: pemerintah dorong milenial sambut Industri 4.0