IBL
Walau menang, pelatih Stapac merasa kalah
7 Desember 2018 19:54 WIB
Pelatih Stapac Jakarta, Giedrius Zibenas (kiri) dan pemainnya Kaleb Ramot Gemilang menghadiri jumpa pers purnalaga selepas memenangi pertandingan lanjutan Seri II Liga Bola Basket Indonesia melawan Bogor Siliwangi di Britama Arena, Jakarta, Jumat (7/12/2018). (ANTARA News/Gilang Galiartha)
Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Stapac Jakarta, Giedrius Zibenas, mengaku merasa menelan kekalahan kendati timnya berhasil meraih kemenangan 67-65 atas Bogor Siliwangi dalam laga lanjutan Seri II Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2018-2019 di Britama Arena, Jakarta, Jumat.
Pasalnya, pelatih asal Lithuania itu cukup kecewa dengan penampilan para pemainnya, terutama mereka yang dinilainya masih lengah dalam bertahan dan cenderung meremehkan lawan.
"Kami menang, tapi saya merasa kalah," kata ZIbenas dalam jumpa pers purnalaga.
"Ada banyak hal yang menjadi catatan, soal mental, sebagian pemain yang masih belum memahami detil skema permainan, banyak juga yang masuk ke lapnangan dan cuma mau menyerang tapi enggan bertahan," ujarnya menambahkan panjang lebar.
Zibenas mengaku ia menghargai Siliwangi sebagai lawan yang dinilainya memiliki pemain cukup kuat, namun tidak dengan para pemain Stapac yang disebutnya masih terlihat meremehkan lawan.
"Saya menghormati Siliwangi, tapi tidak semua pemain saya menghargai lawan. Banyak yang masih meremehkan lawan," katanya.
Baca juga: Sempat lengah, Stapac akhrinya atasi Siliwangi 67-65
Oleh karena itu, Zibenas mengaku tugasnya kini adalah untuk mengingatkan kembali skuatnya bahwa mereka adalah pemain basket.
Ia juga menilai tak masalah timnya hanya diperkuat satu pemain asing, Savon Rafriyq Goodman, sebab ia tahu ke-12 pemainnya sebetulnya memiliki kemampuan.
"Tak masalah saya cuma satu pemain asing, saya punya 12 pemain yang saya tahu bisa bermain. Tapi sebagian lupa bahwa mereka pemain basket," katanya menambahkan.
Kemenangan atas Siliwangi menjadi balasan atas kekalahan yang mereka derita di Seri I di Semarang.
Selanjutnya, Stapac menyisakan satu pertandingan lagi di Seri II yakni menghadapi Satria Muda Pertamina pada Minggu (9/12).
Baca juga: Satya Wacana siap kejutkan SM dan PJ
Baca juga: Fictor Roring siap Bawa PJ berjaya
Pasalnya, pelatih asal Lithuania itu cukup kecewa dengan penampilan para pemainnya, terutama mereka yang dinilainya masih lengah dalam bertahan dan cenderung meremehkan lawan.
"Kami menang, tapi saya merasa kalah," kata ZIbenas dalam jumpa pers purnalaga.
"Ada banyak hal yang menjadi catatan, soal mental, sebagian pemain yang masih belum memahami detil skema permainan, banyak juga yang masuk ke lapnangan dan cuma mau menyerang tapi enggan bertahan," ujarnya menambahkan panjang lebar.
Zibenas mengaku ia menghargai Siliwangi sebagai lawan yang dinilainya memiliki pemain cukup kuat, namun tidak dengan para pemain Stapac yang disebutnya masih terlihat meremehkan lawan.
"Saya menghormati Siliwangi, tapi tidak semua pemain saya menghargai lawan. Banyak yang masih meremehkan lawan," katanya.
Baca juga: Sempat lengah, Stapac akhrinya atasi Siliwangi 67-65
Oleh karena itu, Zibenas mengaku tugasnya kini adalah untuk mengingatkan kembali skuatnya bahwa mereka adalah pemain basket.
Ia juga menilai tak masalah timnya hanya diperkuat satu pemain asing, Savon Rafriyq Goodman, sebab ia tahu ke-12 pemainnya sebetulnya memiliki kemampuan.
"Tak masalah saya cuma satu pemain asing, saya punya 12 pemain yang saya tahu bisa bermain. Tapi sebagian lupa bahwa mereka pemain basket," katanya menambahkan.
Kemenangan atas Siliwangi menjadi balasan atas kekalahan yang mereka derita di Seri I di Semarang.
Selanjutnya, Stapac menyisakan satu pertandingan lagi di Seri II yakni menghadapi Satria Muda Pertamina pada Minggu (9/12).
Baca juga: Satya Wacana siap kejutkan SM dan PJ
Baca juga: Fictor Roring siap Bawa PJ berjaya
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: