Pura Pakualaman bagikan tali asih penggarap lahan
7 Desember 2018 07:56 WIB
Warga menyaksikan alat berat yang digunakan untuk merobohkan rumahnya pada pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin (4/11/2017). PT Angkasa Pura (AP) I akan terus melakukan pengosongan lahan dan tidak memberi toleransi kepada warga yang masih belum melakukan pengosongan secara mandiri menyusul tanah yang akan dikosongkan tersebut telah mendapatkan ganti rugi, serta telah mendapat putusan hukum. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmo)
Kulon Progo, Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan pembagian tali asih bagi penggarap lahan milik Kadipaten Puro Pakualaman yang digunakan untuk pembangunan proyek Bandara New Yogyakarta Internasional Airport selesai sebelum akhir 2018.
"Saat ini, kami sedang berusaha menyelesaikan pemberkasan data besaran yang diterima warga dan mekanisme pencairannya," kata Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kulon Progo Heriyanto di Kulon Progo, Kamis.
Seperti diketahui, nilai dana tali asih yang akan diberikan Kadipaten Pura Pakualaman kepada warga bekas penggarap lahannya sebesar Rp25 miliar yang merupakan sebagian dari nilai kompensasi pembebasan lahan Kadipaten Pakualaman Ground (PAG) di pesisir Temon untuk pembangunan Bandara New Yogyakarta Internasional Airport(NYIA).
Ada pun luasan PAG terdampak NYIA mencapai 1.602.988 meter persegi. Bidangnya mencakup empat wilayah desa, yakni Glagah dengan 109 orang penggarap, Palihan 182 orang, Sindutan 69 orang, dan Jangkaran 121 orang.
Heriyanto mengatakan warga penggarap tanah milik Kadipaten Puro Pakualaman (PAG) berasal dari empat desa terdampak pembangunan Bandara NYIA, yakni Jangkaran, Sindutan, Palihan, dan Glagah. Saat ini prosesnya masih dalam tahapan penandatanganan data nominatif oleh para warga penggarap calon penerima tali asih berikut pembuatan berita acaranya.
Setelah itu, datanya akan diberikan kepada Pura Pakualaman sebagai pemilik tanah untuk penentuan mekanisme pencairan dana. Skema yang muncul saat ini adalah pencairan langsung ke rekening masing-masing warga penggarap.
"Data yang akan menjadi dasar utama pembagian tali asih dari Pura Pakualaman sebagai pemilik tanah sepengetahuan ketua paguyuban penggarap di tiap desa, kepala desa, camat, dan pihaknya yang selanjutnya dimintakan pengesahan ke bupati. Saat ini, kami sedang menyiapkan data dan menakisme yang cepat dan tepat dalam pembagian tali asih," katanya.
Baca juga: 40 hektare tambak udang Kulon Progo raib termakan NYIA
Baca juga: AP layangkan SP III kepada warga penolak Bandara NYIA
"Saat ini, kami sedang berusaha menyelesaikan pemberkasan data besaran yang diterima warga dan mekanisme pencairannya," kata Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kulon Progo Heriyanto di Kulon Progo, Kamis.
Seperti diketahui, nilai dana tali asih yang akan diberikan Kadipaten Pura Pakualaman kepada warga bekas penggarap lahannya sebesar Rp25 miliar yang merupakan sebagian dari nilai kompensasi pembebasan lahan Kadipaten Pakualaman Ground (PAG) di pesisir Temon untuk pembangunan Bandara New Yogyakarta Internasional Airport(NYIA).
Ada pun luasan PAG terdampak NYIA mencapai 1.602.988 meter persegi. Bidangnya mencakup empat wilayah desa, yakni Glagah dengan 109 orang penggarap, Palihan 182 orang, Sindutan 69 orang, dan Jangkaran 121 orang.
Heriyanto mengatakan warga penggarap tanah milik Kadipaten Puro Pakualaman (PAG) berasal dari empat desa terdampak pembangunan Bandara NYIA, yakni Jangkaran, Sindutan, Palihan, dan Glagah. Saat ini prosesnya masih dalam tahapan penandatanganan data nominatif oleh para warga penggarap calon penerima tali asih berikut pembuatan berita acaranya.
Setelah itu, datanya akan diberikan kepada Pura Pakualaman sebagai pemilik tanah untuk penentuan mekanisme pencairan dana. Skema yang muncul saat ini adalah pencairan langsung ke rekening masing-masing warga penggarap.
"Data yang akan menjadi dasar utama pembagian tali asih dari Pura Pakualaman sebagai pemilik tanah sepengetahuan ketua paguyuban penggarap di tiap desa, kepala desa, camat, dan pihaknya yang selanjutnya dimintakan pengesahan ke bupati. Saat ini, kami sedang menyiapkan data dan menakisme yang cepat dan tepat dalam pembagian tali asih," katanya.
Baca juga: 40 hektare tambak udang Kulon Progo raib termakan NYIA
Baca juga: AP layangkan SP III kepada warga penolak Bandara NYIA
Pewarta: Sutarmi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018
Tags: