Tiga jenazah karyawan Istaka Karya masih dicari
7 Desember 2018 05:36 WIB
Petugas membawa kantong berisi jenazah korban penembakan di Nduga, di bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua, Kamis (6/12/2018). Sebanyak 15 jenazah korban penembakan yang merupakan pegawai PT Istaka Karya yang bekerja pada pembangunan jembatan Kali Yigi-Kali Aurak atau bagian proyek pembangunan jalan Trans Papua, ditemukan tim gabungan TNI dan Polri. ANTARA FOTO/HO/aww.
Timika (ANTARA News) - Aparat gabungan TNI dan Polri hingga Jumat pagi masih mencari tiga lagi jenazah karyawan PT Istaka Karya (Persero) yang dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Gunung Kabo, Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, 2 Desember 2018.
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring di Timika, Jumat pagi, mengatakan jenazah ketiga karyawan Istaka Karya itu diperkirakan berada di lokasi berbeda dari 16 jenazah rekan mereka yang dibantai di Gunung Kabo.
"Kita perkirakan ada tiga jenazah lagi yang sekarang sedang dilakukan pencarian," kata Pangdam.
Kapolda Papua Irjen Polisi Martuani Sormin mengatakan upaya pencarian jenazah para korban menghadapi hambatan cukup berat. KKB menyerang dan menembaki aparat.
Dalam beberapa kasus penembakan di Papua, KKB itu selalu menunggui jenazah. "Mereka pasti melakukan penyerangan terhadap anggota kita yang hendak mengambil jenazah. Kasus seperti itu juga terjadi di Lanny Jaya beberapa waktu lalu," kata Kapolda.
Kondisi seperti itu juga terjadi di Gunung Kabo, Distrik Yall, Kabupaten Nduga.
KKB pimpinan Egianus Kogoya yang berada di area ketinggian menembaki aparat TNI dan Polri saat hendak mengevakuasi 16 jenazah karyawan PT Istaka. Dalam insiden itu seorang anggota Brimob terluka akibat terkena tembakan peluru KKB.
"Kita semua berharap cuaca di sana hari ini cerah sehingga kita bisa mengevakuasi secepatnya delapan jenazah yang telah kita kumpulkan di Mbua ke Timika," katanya.
Menurut Kapolda, tiga jenazah lagi yang belum ditemukan. Prajurit TNI-Polri terus mencari ketiga jenazah itu di Bukit Kabo.
Aparat juga terus berupaya mengevakuasi seluruh warga non Papua yang masih berlindung dan diamankan penduduk asli di Nduga untuk segera keluar dari wilayah itu. Mereka menjadi target atau sasaran tindak kekerasan oleh KKB.
"Yang jelas pekerja yang orang pendatang juga kami evakuasi ke Timika. Kalau warga sipil Papua tidak masalah, yang jadi masalah itu pendatang karena memang menjadi target KKB, Makanya kita evakuasi," kata Kapolda.
Baca juga: Jenazah delapan pekerja Istaka Karya telah teridentifikasi
Baca juga: Anggota Brimob korban tembak Nduga dirawat di Mimika
Baca juga: Warga korban insiden Nduga diberikan pemulihan trauma
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring di Timika, Jumat pagi, mengatakan jenazah ketiga karyawan Istaka Karya itu diperkirakan berada di lokasi berbeda dari 16 jenazah rekan mereka yang dibantai di Gunung Kabo.
"Kita perkirakan ada tiga jenazah lagi yang sekarang sedang dilakukan pencarian," kata Pangdam.
Kapolda Papua Irjen Polisi Martuani Sormin mengatakan upaya pencarian jenazah para korban menghadapi hambatan cukup berat. KKB menyerang dan menembaki aparat.
Dalam beberapa kasus penembakan di Papua, KKB itu selalu menunggui jenazah. "Mereka pasti melakukan penyerangan terhadap anggota kita yang hendak mengambil jenazah. Kasus seperti itu juga terjadi di Lanny Jaya beberapa waktu lalu," kata Kapolda.
Kondisi seperti itu juga terjadi di Gunung Kabo, Distrik Yall, Kabupaten Nduga.
KKB pimpinan Egianus Kogoya yang berada di area ketinggian menembaki aparat TNI dan Polri saat hendak mengevakuasi 16 jenazah karyawan PT Istaka. Dalam insiden itu seorang anggota Brimob terluka akibat terkena tembakan peluru KKB.
"Kita semua berharap cuaca di sana hari ini cerah sehingga kita bisa mengevakuasi secepatnya delapan jenazah yang telah kita kumpulkan di Mbua ke Timika," katanya.
Menurut Kapolda, tiga jenazah lagi yang belum ditemukan. Prajurit TNI-Polri terus mencari ketiga jenazah itu di Bukit Kabo.
Aparat juga terus berupaya mengevakuasi seluruh warga non Papua yang masih berlindung dan diamankan penduduk asli di Nduga untuk segera keluar dari wilayah itu. Mereka menjadi target atau sasaran tindak kekerasan oleh KKB.
"Yang jelas pekerja yang orang pendatang juga kami evakuasi ke Timika. Kalau warga sipil Papua tidak masalah, yang jadi masalah itu pendatang karena memang menjadi target KKB, Makanya kita evakuasi," kata Kapolda.
Baca juga: Jenazah delapan pekerja Istaka Karya telah teridentifikasi
Baca juga: Anggota Brimob korban tembak Nduga dirawat di Mimika
Baca juga: Warga korban insiden Nduga diberikan pemulihan trauma
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: