Pontianak (ANTARA News) - Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Achmad Supriadi, meresmikan Batalion Infantri 645/Garda Tama Yudha yang bermarkas di Sambas, Kalimantan Barat, Kamis. Di sisi utara provinsi itu terdapat garis perbatasan darat dengan Malaysia.

Sekaligus juga diresmikan komandan pertama batalion infantri itu, yang dipercayakan kepada Mayor Infantri Roni Sugiarto. Laiknya struktur organisasi di tingkat batalion infantri, satuan baru itu terdiri dari tiga kompi senapan, satu kompi markas, dan satu kompi bantuan.

Untuk pasukan infantri, selama ini terdapat satu brigade infantri di Kodam XII/Tanjungpura, yaitu Brigade Infantri 19, yang membawahi Batalion Infantri Raider 641/Beruang Hitam (di Singkawang), Batalion Infantri 642/Kapuas (di Sintang), Batalion Infantri Raider Khusus 644/Walet Sakti (di Putussibau).

Selain itu, ada juga Batalion Infantri Mekanis 643/Wanara Sakti (di bawah Korem 121/Alam Bhanawannawai), dan Batalion Infantri Raider 631/Antang Elang (di bawah Korem 102/Panju Panjung).

"Pembentukan satuan baru dan alih komando dan pengendalian merupakan bagian dari program pembangunan kekuatan dan gerak satuan TNI AD yang diproyeksikan akan semakin mampu menghadapi ancaman dan tantangan masa depan yang semakin komplek," kata Supriadi, di Sambas, Kamis.

Ia menjelaskan, luasnya wilayah Kalimantan Barat dengan kompleksitas geografis maupun demografis menuntut Kodam XII/Tanjungpura bertugas menjaga keamanan di Kalimantan Barat harus optimal.

"Untuk senantiasa memberikan pengabdian terbaik dengan secara optimal tersebut maka hadirnya Batalion Infantri 645/Garda Tama Yudha sangat penting. Kehadirannya untuk membantu pemerintah dan masyarakat mengatasi berbagai persoalan keamanan," papar dia.

Ia menjelaskannya pada hakekatnya penataan organisasi angkatan darat dalam kerangka pembangunan kekuatan pokok minimum atau yang dilakukan atas dasar konsep pertahanan berbasis kemampuan sesuai kebijakan strategis TNI AD pada
2010-2019.

"Restrukturisasi TNI AD sebagai kelanjutan dari penataan organisasi pembangunan kekuatan pokok minimum. Merupakan wujud kemantapan dan kesiapsiagaan operasional menuju postur TNI AD," katanya.

Kata dia, apa yang dilakukan diharapkan menghasilkan satuan-satuan yang lebih efektif dan efisien dalam mendukung tugas pokok Kodam XII/Tanjungpura.

"TNI AD, khususnya Kodam XII/Tanjungpura terus berupaya meningkatkan kemampuannya dengan melakukan penataan organisasi. Melalui validasi satuan, penyesuaian organisasi dan tugas serta pengembangan kesatuan ?yang berorientasi pada profesionalisme prajurit," jelas dia.

Sementara itu, Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili, sangat menyambut baik kehadiran Batalion Infantri 645/Garda Tama Yuda, di Sambas, yang akan banyak memberikan manfaat bagi Kabupaten Sambas.

Manfaat yang paling jelas dari kehadiran Batalion Infantri 645/Garda Tama Yudha, katanya, memastikan Kabupaten Sambas adalah wilayah yang sangat strategis dari sisi pertahanan dan keamanan negara. "Dengan demikian, pembangunan Kabupaten Sambas ke depan tak hanya memandang aspek lokal," katanya.

Selanjutnya, kata dia, perspektif pembangunan di Kabupaten Sambas, bukan hanya pembangunan dengan skala lokal dan nasional namun juga aspek internasional, karena daerah ini berada di wilayah perbatasan sebagai garda terdepan Indonesia.

Pemerintah Kabupaten Sambas, kata dia, bertekad untuk menjalin komunikasi dan bekerja sama secara baik dengan TNI AD.